Jakarta, Gatra.com - Salah satu perusahaan pembayaran digital terbesar di Indonesia, OVO mengatakan siap mendukung implementasi Quick Responds Code Indonesia Standard (QRIS) sebagai inisiatif Bank Indonesia dalam menciptakan ekosistem keuangan digital yang inklusif.
Hal ini menanggapi Inisatif Bank Indonesia (BI) yang mewajibkan seluruh penyedia jasa layanan pembayaran nontunai menggunakan sistem Q-Ris pada 1 Januari 2020 mendatang. Hadirnya Q-Ris bertujuan mendorong efisiensi transaksi, mempercepat inklusi keuangan, dan memajukan UMKM yang pada akhirnya dapat mendorong kemajuan ekonomi.
Di tahap ini, kami bersama pemerintah masih perlu melakukan edukasi kepada masyarakat untuk memperdalam adopsi transaksi nontunai, khususnya dengan penggunaan QRIS, Ujar Corporate Communications OVO, Andina Rosfieta saat dihubungi Gatra.com, Rabu (13/11).
Dirinya juga mengakui fokus utama dari OVO dalam menghadapi inistaif Bank Indonesia tentang penggunaan QRIS tahun 2020 mendatang adalah dengan melakukan sosialisasi dan edukasi pada Merchant di 354 kota di Indonesia. Sosialisasi dan edukasi masih menjadi salah satu tantangan yang harus dihadapi menjelang penerapan kebijakan QRIS pada 1 Januari 2020 mendatang.
"Saat ini fokus utama kami masih untuk terus melakukan sosialisasi dan edukasi terhadap merchant, termasuk UMKM mengenai penggunaan QRIS. [Sudah ada] 500,000 merchant yang telah tergabung dalam ecosystem OVO, termasuk 300,000 UMKM," kata Andina.
