Jakarta, Gatra.com - Pertumbuhan ekonomi nasional kembali melambat di kuartal III 2019. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat peningkatannya hanya 5,02% year of year (yoy) atau lebih rendah dari kuartal III 2018.

Menurut Pengamat Ekonomi Lana Soelistianingsih, melambatnya pertumbuhan ekonomi Indonesia di kuartal III dipengaruhi oleh tiga faktor. Pertama, faktor musiman dimana pertumbuhan ekonomi selalu melambat pada kuartal III. Namun, apabila dibandingkan pada dua tahun terakhir, tahun ini lebih lambat. 

Faktor kedua, Lana menilai bahwa isu politik cukup berperan dalam pertumbuhan ekonomi. Menurutnya, isu politik yang memanas sejak awal tahun ini memengaruhi minat belanja konsumen. Mereka cenderung merasa ada kekhawatiran, sehingga lebih memilih untuk menunggu sampai situasi kembali aman.

"Ketika belanja mereka melambat, respon dari produsen juga sama, akhirnya mereka juga mengurangi produksi. Belanja untuk bahan baku juga akhirnya turun," ucapnya saat dihubungi Gatra.com, Rabu (13/11). 

Selain itu, Lana juga menilai adanya spending ke sektor jasa yang lebih tinggi seperti pendidikan dan kesehatan. Hal ini menyebabkan konsumen cenderung untuk menunda belanja.

"Jadi kalo pendapatan kita misalnya tetap. Dengan adanya spending pendidikan kesehatan yg lebih tinggi, kita pasti akan mengurangi konsumsi yang lain. Terutama di ritel. Jadi memang ada pelambatan belanja dari masyarakat," ujarnya.