Palembang, Gatra.com - Kontingen Palembang yang sebagai salah satu peserta Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) XII Sumsel, di Prabumulih mengajukan protes yang disebabkan karena pembengkakan cabang olahraga (cabor) catur. Hal ini tidak sesuai dengan buku Panduan proprov yang sebelumnya hanya 12 medali emas menjadi 66 medali emas.

Wakil Ketua Kontingen Palembang, Ruby Indiarta mengatakan, pihaknya memprotes tindakan yang dinilai menciderai sportivitas olahraga pada perhelatan bergengsi Porprov Sumsel di Prabumulih tersebut.

“Sudah menyalahi buku panduan Porprov Sumsel yang dikeluarkan KONI. Dalam aturan (buku panduan) tidak menyebut 66 medali emas, artinya kami ingin cabor a tetap mempertandingkan 12 medali emas,” ujar Rabu, Kamis (14/11).

Atas hal ini, KONI Palembang juga sudah melayangkan surat protes 109/KONI-PLG/XI/2019 kepada KONI Sumsel. Dalam surat tersebut diminta dewan hakim untuk menindak tegas upaya pembengkakan medali yang tidak sesuai regulasi tersebut.

“Kontingen Palembang tidak terima apabila ada keputusan, selain keputusan yang telah dibuat dalam buku paaduan. Palembang tidak akan mengikuti pertandingan lanjutan yang akan dilakukan oleh panitia di luar aturan,” tegasnya

Kepala Bidang Prestasi KONI Sumsel, Syamsuramel menuturkan, KONI Sumsel telah membuat peraturan bahwa cabor catur, baik catur standar, catur cepat dan catur kilat dengan masing-masing medali yakni 12 emas, 12 perak dan 12 perunggu.

“Panitia cabor tidak boleh membuat aturan sendiri. Kita telah membuat buku panduan, dan itu mengacu pada PON dan Kejurnas,” katanya.

Atas dasar itu pula, pertandingan tetap dilanjutkan dengan menegaskan jika pertandingan tidak bisa dihentikan mengingat adanya dasar hukum. “Pagi ini pertandingan tetap dilanjutkan dengan aturan cabor dan akan kita atur kembali pada rapat dewan hakim hingga keputusan PB Porprov,” tutupnya.

Reporter : Else