Home Ekonomi BI Purwokerto Maksimalkan Sosialisasi Penggunaan QRIS

BI Purwokerto Maksimalkan Sosialisasi Penggunaan QRIS

Purwokerto, Gatra.com - Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Purwokerto, Jawa Tengah berupaya memaksimalkan sosialisasi penggunaan QR Code Indonesian Standar (QRIS) kepada masyarakat di wilayah Banyumas dan Cilacap. Sebab, tahun 2020 aplikasi ini sudah efektif diterapkan.

Deputi Kantor Perwakilan BI Purwokerto, Lukman Hakim mengatakan, QRIS disusun oleh Bank Indonesia dan Asosiasi Sistem Pembayaran Indonesia (ASPI) Terutama untuk mempermudah proses pembayaran. Layanan ini mengintegrasikan satu QR Code merchant yang dapat dibaca oleh semua kanal pembayaran.

"Sampai dengan akhir tahun ini sebetulnya masih [beradai di] masa transisi. Tahun 2020 awal sudah terintegrasi melalui QRIS. Jadi, masyarakat lebih mudah bertransaksi. Pedagang juga mulai beralih (ke QRIS)," katanya ketika ditemui, Selasa (12/11).

Lukman mengatakan, semenjak diluncurkan pada 17 Agustus 2019 lalu, pihaknya belum melakukan survei jumlah pengguna maupun efektivitas aplikasi ini. Meski demikian, ia berharap masyarakat yang sudah beralih dari pembayaran tunai ke nontunai dapat memanfaatkan layanan ini.

Menurutnya, layanan QRIS seharusnya memberikan kemudahan dan mengantisipasi munculnya fragmentasi pembayaran. Sebab, layanan pembayaran daring saat ini semakin beragam. Dampaknya, semakin banyak kode yang dibutuhkan untuk melakukan pembayaran.

"Sekarang ada 30an. Kalau (pengguna) hanya punya aplikasi tertentu. Mereka tidak bisa mengakses layanan lainnya. Sekarang dengan QRIS 1 saja, bisa berbelanja di warung melalui berbagai macam penyedia layanan," tuturnya.

Lukman menegaskan, BI menargetkan di awal tahun 2020, seluruh pengguna layanan nontunai dapat menikmati QRIS. Oleh karena itu, pihaknya berupaya menggenjot sosialiasi di tingkat kecamatan dengan mengundang pedagang, pengusaha UMKM, termasuk pengelola rumah ibadah.

"Sebetulnya tidak ada kendala, karena kita terus [melakukan] sosialisasi. Ini masalah siapa yang sudah tergerak untuk mendaftar. Kalau misalnya masih menggunakan pembayaran tunai, belum barcode. Seiring perjalanan waktu, mereka akan beralih," ujarnya.

246