Home Internasional Pasukan TPR Cina Bantu Bersihkan Jalanan Hong Kong Pascademo

Pasukan TPR Cina Bantu Bersihkan Jalanan Hong Kong Pascademo

Hong Kong, Gatra.com - Pasukan Tentara Pembebasan Rakyat (TPR) Cina dengan celana pendek dan kaus membuat penampilan yang mengejutkan di beberapa jalan di Hong Kong pada hari Sabtu (16/11). Secara singkat, mereka membantu warga membersihkan puing-puing dan barikade setelah demonstran anti-pemerintah memblokir jalan sebagaimana dilansir dari Reuters.

Kehadiran pasukan PLA di jalanan Hongkong itu, bahkan untuk membantu membersihkan jalan di dekat pangkalan mereka, dapat memicu kemarahan demonstran dan kontroversi lebih lanjut tentang status otonomi wilayah yang diperintah oleh Cina.

Bekas koloni Inggris itu diguncang oleh lebih dari lima bulan demonstrasi. Para demonstran pro-demokrasi marah melihat campur tangan Partai Komunis di sebuah kota yang dijamin kebebasannya ketika kembali ke pemerintahan Cina pada tahun 1997.

Bentrokan antara pemrotes dan polisi menjadi semakin keras dan Cina telah memperingatkan bahwa segala upaya kemerdekaan untuk Hong Kong akan dihancurkan, tetapi militer tetap berada di dalam pangkalan mereka.

Menjelang sore, para prajurit telah meninggalkan jalan-jalan di luar Universitas Baptist yang bertetanggan dengan barak tentara di distrik Kowloon Tong.

Pasukan Cina muncul di jalan-jalan lokal hanya sekali sejak penyerahan tahun 1997, untuk membantu operasi pembersihan setelah topan pada akhir 2018. Tidak jelas berapa banyak pasukan yang terlibat pada hari Sabtu.

Ratusan warga turut serta membantu membersihkan jalan-jalan berbarikade di dekat beberapa universitas yang diduduki dan dibentengi oleh para pemrotes pekan ini.

Dalam beberapa kasus, kedua belah pihak bentrok sebelum para demonstran anti-pemerintah di kampus mundur. Mahasiswa dan aktivis anti-Cina telah membarikade setidaknya lima kampus pada pekan lalu, menimbun bom bensin, ketapel, busur, panah, dan senjata lainnya.

Pada Oktober, tentara Cina mengeluarkan peringatan kepada para demonstran Hong Kong yang menyorotkan laser ke barak mereka di kota, dalam interaksi langsung pertama antara pasukan militer daratan dan para demonstran.

Pada bulan Agustus, Beijing memindahkan ribuan tentara melintasi perbatasan ke Hong Kong dalam sebuah operasi yang oleh kantor berita Xinhua digambarkan pada saat itu sebagai "rotasi" rutin.

Hingga 12.000 tentara kini diyakini berpangkalan di Hong Kong, ini lebih dari dua kali lipat jumlah garnisun yang biasa, utusan asing dan perkiraan analis keamanan.

Cina membantah ikut campur dalam urusan Hong Kong dan menyalahkan negara-negara Barat karena menimbulkan masalah. Presiden Cina, Xi Jinping, telah berulang kali mengatakan, memiliki kepercayaan pada pemerintah Hong Kong untuk memulihkan ketertiban.

Polisi mengatakan, mereka bertindak dengan menahan diri dalam menghadapi serangan yang berpotensi mematikan.

Hong Kong kembali ke pemerintahan Tiongkok di bawah formula "satu negara, dua sistem" yang menjamin kebebasan era kolonialnya. Tuntutan pemrotes termasuk demokrasi penuh dan investigasi independen terhadap kebrutalan polisi.

197