Home Internasional Parade Black Pete di Belanda Diprotes Anti Rasisme

Parade Black Pete di Belanda Diprotes Anti Rasisme

Amsterdam, Gatra.com - Sekelompok orang di Amsterdam, Belanda mengkampanyekan anti-rasisme ketika parade Black Pete atau figur fiksi yang digambarkan sebagai pembantu Sinterklas.

Juru bicara kampanye mengatakan bahwa parade Black Pete dapat menyinggung orang kulit hitam dan merusak mindset anak-anak. Parade yang digelar pada hari Sabtu (16/11) itu pun dikawal polisi untuk mencegah terjadinya bentrok.

Parade Black Pete memang sering dianggap rasis dan memicu protes. Pasalnya, kegiatan itu menampilkan orang-orang kulit putih yang menggunakan cat hitam di wajahnya dan mengenakan wig keriting serta lipstik merah yang menonjol.

Pekan lalu, polisi menangkap empat orang yang merupakan aktivis anti Black Pete di Den Haag. Namun, sejumlah aktivis lainnya tetap bersikeras menggelar protes dengan gerakan Kick Out Black Pete di enam kota, termasuk Den Haag dan Groningen, pada hari Sabtu.

Unjuk rasa di Den Haag melibatkan ratusan pengunjuk rasa. Mereka memegang spanduk bertuliskan "Black Pete adalah rasisme" dan meneriakkan "Belanda harus malu".

Nilai rasisme yang muncul dari parade Black Pete bukan hanya dipandang oleh para aktivis.  Perserikatan Bangsa-Bangsa telah berulang kali memberi peringatan agar figur Black Pete dihapus dari perayaan pra-Natal. Namun, pemerintah Belanda sejauh ini menolak untuk mengambil sikap.

Sebagian besar warga Belanda yang mengatakan bahwa tidak ada alasan untuk menghilangkan tradisi parade Black Pete. Menurut mereka, tradisi tersebut tidak bermasalah.

Sebuah jajak pendapat telah menunjukkan bahwa 59% dari warga Belanda ingin menjaga tradisi Black Pete, sementara persentase warga yang mengatakan tradisi perlu diubah secara bertahap hanya berkisar 29%.

Pada 2011, ketika tradisi itu mulai banyak diprotes, hanya 7% orang Belanda mengatakan bahwa parade Black Pete harus diubah.

 

514