Jakarta, Gatra.com - Kelompok petani dari Sumatera Utara yang tergabung dalam Komite Rakyat Bersatu (KRB) melangsungkan aksi di depan Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN), Jalan Sisingamangaraja, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Senin (18/11).
Berdasarkan pantauan Gatra.com, aksi massa terdiri dari hampir 20 orang ini tiba di depan gedung ATR/BPN sekitar pukul 11.00 WIB. Belasan aparat keamanan dari Polri terlihat berjaga di depan gerbang dan membentuk barikade.
Pimpinan aksi, Unggul Tampubolon menyampaikan beberapa hal yang dituntut pihaknya kepada Kementerian ATR/BPN, yang paling utama ialah persoalan luas Hak Guna Usaha (HGU) yang dikuasai sejumlah perusahaan yang dinilai bermasalah. Para petani melihat ada mafia tanah yang bermain dalam penerbitan luas HGU. Hal ini terlihat dari beberapa kasus misalnya penembokan sejumlah lahan yang diduga akan dijual ke pihak ketiga, yakni pengembang atau developer.
Aksi massa dari petani Komite Rakyat Bersatu Sumut melangsungkan aksi di depan Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Senin (18/11). (GATRA/Erlina Fury Santika/ar)
Alhasil, hal tersebut pada kepemilikan lahan dan kerja para petani di sana. Para petani merasa program land reform atau distribusi ulang lahan pertanian dari pemerintah menjadi tidak berjalan secara baik. Masalah yang tidak kunjung diselesaikan oleh pemerintah itu dilihatnya sebagai pembiaran karena ada mafia tanah yang tidak menginginkan konflik agraria itu diselesaikan.
Sebanyak tujuh perwakilan dari KRB pun dipersilahkan memasuki gedung kementerian itu pada 11.30 WIB untuk melakukan audiensi. Sementara itu, massa aksi lainnya memilih berteduh sejenak di kawasan kuliner dekat kementerian itu karena terkena panasnya matahari.
