Home Ekonomi Kalah Saing dengan Australia, Garam Tak Diminati Investor

Kalah Saing dengan Australia, Garam Tak Diminati Investor

Jakarta, Gatra.com - Wakil Ketua Umum Kadin Bidang Kelautan dan Perikanan, Yugi Prayanto mengatakan investor tidak berminat untuk investasi garam karena masih kalah saing dengan Australia. Menurutnya, investor lebih berminat investasi batu bara dan perikanan tangkap.

"Ujung-ujungnya lebih murah Australia karena ada garam tambang, cost produksinya rendah. Dari laut keringkan dulu berhari-hari, nanti ada hujan pula. Cost jadi tinggi," jelasnya kepada awak media di Menara Kadin, Jakarta, Senin (18/11).

Peningkatan kualitas garam laut membutuhkan biaya yang lebih tinggi untuk memenuhi standar kebutuhan industri. Mengacu pada Standar Nasional Indonesia (SNI), standar garam industri setidaknya memiliki kandungan NaCl sebesar 97% untuk kebutuhan industri dan 94% untuk kebutuhan konsumsi.

Yugi menambahkan produksi garam nasional masih didominasi oleh petambak garam rakyat. Apabila keran investasi dibuka, ada kekhawatiran garam petani diserap. "Kenapa banyak yang enggak investasi di situ? Karena ususannya sama rakyat," bebernya.

Kemudian, dia berpendapat pemerintah harus rela rugi apabila ingin meningkatkan nilai tambah garam petambak agar dapat memenuhi kebutuhan industri.

"Kalau secara bisnis, orang carinya lebih murah," pungkasnya.

273