Home Milenial Muhammadiyah Ditantang Jadi Pemersatu Semua Kekuatan Bangsa

Muhammadiyah Ditantang Jadi Pemersatu Semua Kekuatan Bangsa

Bantul, Gatra.com – Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy menantang Muhammadiyah di usia ke-107 tak kehilangan kepeloporan di tengah percaturan Indonesia yang semakin rumit.

Muhammadiyah dituntut tampil sebagai jangkar pemersatu dan lem perekat dari seluruh kekuatan di Indonesia. “Sebagai organisasi tertua yang lahir sebelum Indonesia merdeka, Muhammadiyah mempunyai pengalaman panjang, berperan penting, dan memberikan darma bakti yang tidak ternilai harganya untuk Indonesia,” jelas Muhadjir pada Senin (18/11) malam di Universitas Muhammadiyah Yogyakarta.

Bersama Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Anwar Makarim, eks Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu, eks Ketua KPK Busyro Muqoddas dan Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X, Muhadjir hadir di Milad Muhammadiyah ke-107 dan peringatan 100 tahun lahirnya TK Aisyiyah Bustanul Athfal.

Muhadjir menyebut saat ini Muhammadiyah telah memantapkan posisinya sebagai kekuatan yang mengedepankan ukhuwah islamiyah dan sekaligus semangat persatuan Indonesia. Ini mengacu pokok pikiran kenegaraan yang dicetuskan saat muktamar ke-47 di Makassar.

“Muhammadiyah tidak pernah mencanangkan NKRI harga mati. Tetapi Muhammadiyah telah memberikan banyak kadernya untuk mendarmabaktikan hidupnya untuk kepentingan NKRI,” ucapnya.

Ketua Umum PP Muhammadiyah Haedar Nashir dalam pidatonya menyatakan di usianya ke-107, Muhammadiyah tetap berkiprah untuk kemajuan umat, bangsa, dan kemanusiaan semesta.

“Dilahirkan Kiai Ahmad Dahlan, Muhammadiyah melahirkan gerakan pembaharuan dalam pendidikan, layanan kesehatan dan sosial. Banyak program yang dibawa ke ruang publik yang membawa pembaharuan di masyarakat,” ujarnya.

Di bidang pendidikan, saat ini Muhammadiyah memiliki ribuan sekolah, 20 ribu PAUD, dan 166 perguruan tinggi.

Haedar juga berpesan, milad tahun ini adalah momentum terakhir menjelang muktamar ke-48 di Solo tahun depan. Muktamar 2020 akan menjadi momentum kemajuan Muhammdiyah untuk terus berkiprah membangun bansga negara dan tempat menjalin ukhuwuah islamiyah.

Dalam milad ini, Muhammadiyah memberikan penghargaan kepada empat kader yang dinilai telah membawa kemajuan. Penerima penghargaan itu adalah atlet Aries Susanti di bidang International Sport Climbing, Abdul Kadir Lenamah di bidang Penggerak dakwah Muhammadiyah & Aisyiyah di 3T, almarhum Haji Bisri Ilyas di bidang pendidikan, dan almarhum Kusnadi di bidang layanan sosial.

Selain itu, Rektor UMY Gunawan Budiyanto juga meluncurkan program kuliah jarak jauh sistem online. Panitia milad menyatakan sekitar 10.000 kader Muhammadiyah hadir.

197