Jakarta, Gatra.com - Ratusan Kabupaten dan Kota menerima penghargaan Swasti Saba karena dinilai memenuhi standar variabel-variabel kesehatan. 

Ada beberapa variabel yang digunakan untuk mengukurnya mulai dari masalah kebersihan, kesediaan layanan untuk kesehatan, jumlah dokter, serta program-program yang berhubungan dengan stunting.

Menteri Dalam Negeri (Mendagri), Tito Karnavian mengatakan, ke depannya akan dibuat peringkat Kabupaten dan Kota dari yang paling sehat dan yang paling tidak sehat. Sehingga, yang paling bawah akan kena sanksi moral dan sosial.

"Pilkada kita itu Pilkada langsung yang dipilih oleh masyarakat. Masyarakat nanti akan menilai, bagaimana kepemimpinan bupati atau walikota membawa dampak bagi daerah mereka. Kota yang paling buruk dan tidak sehat akan dapat sanksinya dari masyarakat," kata Mendagri di kantor Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri), di Jakarta,  Selasa (19/11).

Kepala daerah, lanjut Tito, harus memiliki satu kemampuan dan kompetensi untuk berimprovisasi dalam membuat sistem agar kota menjadi tempat yang bersih, sehat dan cukup untuk dibangun lapangan olahraga. Selain itu juga ketersediaan dokter, sarana kesehatan sebagai bentuk kuratif.

"Yang lebih penting lagi adalah kemauannya. Kemauan untuk membangun kota yang sehat, warga negara yang sehat. Semua kepala daerah yang memiliki kemauan dan kemampuan berimprovisasi pasti dicintai oleh rakyatnya. Nantinya, kegiatan seperti ini akan terus kita galakan," katanya.