Home Teknologi Memberdayakan Guru di Daerah Tertinggal Melalui Teknologi

Memberdayakan Guru di Daerah Tertinggal Melalui Teknologi

Jakarta, Gatra.com - Zenius Education berkolaborasi dengan We The Teachers (WTT) untuk memberdayakan guru melalui teknologi sehingga memberikan kemudahan akses bagi guru dalam proses administratif sekolah maupun pengajaran di kelas.

"Jika dilihat dari revolusi industri 4.0 dikatakan bahwa banyak sekali pekerjaan manusia yang akan bisa digantikan oleh robot atau teknologi, namun di sini kami melihat bahwa peran seorang guru tidak bisa digantikan dengan kecanggihan teknologi," ujar Chief Education Officer Zenius Education, Sabda PS, di UnionSpace, Jakarta (19/11).

Sabda menambahkan, melalui Education teknologi e-learning membantu siswa dalam aspek kognitif (berfikir dan kerja otak). Namun, dalam education tidak hanya aspek kognitif, aspek afektif dan psikomotorik juga sangat penting. Aspek afektif (rasa empati) tidak bisa didapatkan siswa melalui e-learning, aspek ini didapatkan siswa dari guru melalui pendekatan dalam pembelajaran di kelas.

Sementara itu, Founder We The Teachers, Amanda Witdarmono melihat bahwa teknologi dapat membantu para guru dalam menyelesaikan tugas administratif seperti penyelesaian Rancangan Pelaksanaa Pembelajaran (RPP), Absensi dan Penilaian. WTT saat ini mengayomi lebih dari 7000 guru di Indonesia dengan memberikan berbagai pelatihan yang cukup beragam dan memberikan pengembangan kurikulum untuk Muatan Lokal (Mulok).

Kolaborasi antara Zenius Education dan WTT, berfokus pada dua hal yaitu pemberdayaan guru Indonesia di daerah tertinggal dan mendistribusikan Infrastruktur pembelajaran untuk menunjang pendidikan yang layak.

"Zenius saat ini memiliki 74 ribu video pembelajaran dan ratusan ribu soal latihan untuk semua jenjang pendidikan. Video dan soal ini bisa diakses oleh guru secara gratis dan untuk daerah yang belum terjangkau internet, kami memiliki program ZeniusBook sebuah server kecil dan ada wifinya juga sehingga bisa membantu guru mengakses video dan soal tersebut tanpa menggunakan internet," Ujar Sabda.

"Dalam pendistribusian infrastruktur, kami lebih berfokus pada distribusi soal-soal latihan dalam bentuk cetak terutama untuk daerah-daerah tertinggal. Kami terus berfokus pada mencari solusi untuk membantu para guru yang sulit mendapatkan akses pada soal-soal online. Pemberian materi dan soal-soal latihan ini juga tidak diberikan begitu saja kepada guru, tapi juga ada pemberdayaan dan pendampingan untuk membantu para guru tidak hanya dari sisi administratif tapi juga dalam pembelajaran," kata Amanda.

Menurut data Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud), pada Maret 2019 terdapat 3.017.296 guru di Indonesia dengan jumlah anak didik 45.047.428 siswa. Sementara data dari Kementerian Agama, jumlah anak didik sebesar 8.004.640 siswa dengan jumlah guru sebanyak 680.515 orang. Dengan kata lain, 3,7 juta guru bertanggung jawab untuk mengawal perkembangan 53 juta siswa sebagai generasi penerus bangsa.

Reporter: JJH

326