Home Ekonomi Pemerintah Dorong Hyundai Investasi Mobil Listrik di Jabar

Pemerintah Dorong Hyundai Investasi Mobil Listrik di Jabar

Jakarta, Gatra.com - Pemerintah tengah mengejar investasi mobil listrik senilai US$1 miliar atau Rp14 triliun dari perusahaan asal Korea Selatan, Hyundai Motor Company. Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian (Kemenko Ekonomi) menyatakan hal tersebut dilakukan untuk menambah jumlah investasi yang masuk ke Indonesia.

"Sekarang masih negosisasi. Masih dalam rencana dan dalam pipeline. Minggu depan baru akan diumumkan," ujar Deputi Bidang Koordinasi Kerja Sama Ekonomi Internasional, Kemenko Ekonomi, Rizal Affandi Lukman dalam acara Indonesia Economic Forum, di Jakarta, Rabu (20/11).

Untuk menyelesaikan pembahasan mengenai investasi tersebut, pada 25-26 November 2019 nanti, Presiden Joko Widodo akan melakukan kunjungannya ke Korea Selatan, yaitu di Kota Busan. Pemerintah berencana bertemu dengan pihak Hyundai dan pengusaha-pengusaha Korea lainnya Selain itu, Presiden pun juga dijadwalkan untuk hadir dalam acara ASEAN-Republic of Korea Commemorative Summit

Baca Juga: Peserta Toyota Jamboree Jajal Mobil Listrik di Ancol

Meski begitu, Rizal tidak mau menjelaskan lebih lanjut, berapa nilai pasti dari investasi yang akan ditanamkan Hyundai di Indonesia. Apakah nantinya akan tetap bernilai Rp14 triliun atau kurang. "Kalau soal jumlah, nanti [dibicarakan]. Tapi rencananya mereka tertarik untuk mengembangkan di Indonesia sedang dalam proses pejajakan untuk segala sesuatunya," imbuh dia.

Sebelumnya Menteri Koordinator Bidang Maritim dan Investasi, Luhut Binsar Panjaitan mengatakan investasi Hyundai telah final. Wilayah yang diincar Hyundai Motor Company yaitu di kawasan industri terpadu Bekasi, Karawang, Purwakarta. Rencananya, penandatanganan kesepakatan perjanjian akan dilakukan pada 25 November 2019.

Namun, sebelumnya sempat tersiar kabar, bahwa Hyundai Motor Company membantah pernyataan Luhut. Deputy Marketing Director PT Hyundai Mobil Indonesia (HMI), Hendrik Wiradjaja juga tidak mau berkomentar banyak. "Saya sudah baca informasi tersebut. Saya belum bisa komentar dulu. Sedikit lagi, tahan dulu," kata Hendrik, di Jakarta, Kamis (14/11) lalu.
 

55