Home Ekonomi Mantan Bos BKPM Sebut Investasi Hyundai Akan Sulit

Mantan Bos BKPM Sebut Investasi Hyundai Akan Sulit


Jakarta, Gatra.com - Mantan Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Thomas Lembong mengatakan, investasi Hyundai akan sulit didapatkan oleh Indonesia. Hal itu dikarenakan, hingga saat ini industri otomotif dunia masih mengalami kontraksi sebagai imbas perang dagang Amerika Serikat dan Cina serta konflik sejarah antara Korea Selatan dan Jepang yang belum selesai.

Oleh karena itu, untuk mendapatkan investasi senilai US$1 miliar atau Rp14 triliun itu, memerlukan usaha yang lebih keras. "Saya kira untuk meyakinkan industri otomotif seperti Hyundai untuk membangun pabrik akan membutuhkan upaya tambahan ekstra dan effort. [Selain itu], insentif tambahan, terobosan, dan inovasi regulasi dan kebijakan yang ekstra," ujar Thomas usai acara "Indonesia Economic Forum", di Jakarta, Rabu (20/11).

Sementara itu, menurutnya, saat ini sektor otomotif menjadi titik lemah perekonomian negara di dunia, tidak terkecuali di Korea Selatan.

"Tentunya industri otomotif ini salah satu industri yang besar di dunia. Sekarang baru kelihatan, salah satu alasan atau penyebab kelemahan ekonomi dunia ini adalah perlambatan drastis di sektor otomotif di seluruh dunia. Sektor ini kondisinya cukup sulit dan berat," imbuh Thomas.

Selain itu, perubahan tren penggunaan kendaraan contohnya mobil, menjadi salah satu penyebab tertekannya sektor tersebut. Thomas mengamati, kebanyakan masyarakat lebih memilih untuk memesan kendaraan lewat aplikasi atau kendaraan online, bukan berkendara dengan mobil milik mereka sendiri.

"Milenial dan gen Z di AS tidak beli mobil dan bikin SIM lagi. Mereka sudah terbiasa pakai Uber dan itu mengurangi permintaan akan mobil. Lebih sedikit pengguna mobil pribadi dibandingkan dulu," katanya.

353