Home Ekonomi Koalisi LSM Ragukan Komitmen APRIL/RGE Terapkan SFMP

Koalisi LSM Ragukan Komitmen APRIL/RGE Terapkan SFMP

Pekanbaru, Gatra.com -- Kendati sudah menyatakan komitmen dengan pengelolaan berkelanjutan atau yang dikenal dengan Sustainable Forest Management Policy (SFMP) pada tahun 2015, group usaha Sukanto Tanoto (APRIL/RGE) diyakini tidak menerapkan komitmen tersebut selama sekian tahun.

Dalam ekspos yang dilakukan Koalisi LSM Sumatera dan Kalimantan di Pekanbaru, Rabu (20/11) terungkap hingga saat ini terdapat ratusan konflik  yang belum terselesaikan oleh APRIL di  sejumlah tempat di Indonesia. Padahal SFMP mencakup komitmen APRIL pada sejumlah hal, meliputi: kebijakan 0 deforestasi, kepatuhan pada regulasi, tidak merusak gambut dan penghargaan pada hak-hak masyarakat lokal/adat.

Romes anggota koalisi dari Riau mengungkapkan, penerapan SPMF oleh APRIl semata-mata hanya ditujukan untuk pencitraan agar sokongan dana finansial tetap mengalir dari investor. "APRIL tidak menerapkan komitmen SFMP secara serius, namun lebih sebagai upaya greenwashing agar pasar terus membeli, dan pemberi kredit tidak memutuskan dukungan finansial," tekannya.

Berdasarkan hasil assessment koalisi, sejak mulai beroperasi hingga sekarang terdapat 101 konflik aktif terjadi di Riau, Sumatera Utara, dan Kalimantan Barat. Dari angka tersebut, ungkap Kordinator Koalisi Syahrudin, 87 persen atau 88 kasus konflik terkait isu lahan. "Empat belas persen terkait isu lain seperti fee penggunaan lahan, tanaman kehidupan  dan lain sebagainya. "

Koalisi menyebut, sebanyak 72 konflik di Riau terjadi antara masyarakat dengan anak perusahaan dan pemasoknya. Sebanyak 60 kasus konflik terkait dengan isu lahan total  luas 62.249 hektare dan melibatkan 17 perusahaan atau pemasok APRIL.

Selain konflik aktif yang sebagian besar belum jelas penyelesaianya, Koalisi juga mendapati adanya potensi konflik yang akan timbul dimasa mendatang, imbas dari operasional APRIL/pemasoknya di Indonesia. Koalisi mengidentifikasi setidaknya ada 529 desa di Provinsi Riau, Sumatera Utara dan Sumatera Barat yang dapat berkonflik dengan APRIL atau pemasoknya di kawasan seluas 1 juta hektare.

Hingga berita ini diturunkan belum ada respon dari perwakilan APRIL yang dihubungi Gatra.com.

178