Home Internasional Korut Hentikan Dialog Denuklirisasi Jika AS Anggap Musuh

Korut Hentikan Dialog Denuklirisasi Jika AS Anggap Musuh

Pyongyang, Gatra.com - Wakil Menteri Luar Negeri Korea Utara, Choe Son Hui mengatakan bahwa Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) antara Kim Jong Un dan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump tak mungkin terjadi jika sanksi ekonomi yang ditetapkan pada Pyongyang tak dicabut.

Choe mengatakan bahwa AS tak bisa mempertahankan sikapnya yang memandang Korut sebagai musuh jika ingin perundingan denuklirisasi ingin kembali dilaksanakan. "Untuk bernegosiasi dengan Amerika Serikat ke depan, kami akan membahas masalah nuklir lagi ketika AS menarik semua kebijakan bermusuhan terhadap kami," kata Choe seperti dikutip Reuters, Kamis (21/11).

Choe menambahkan, pertemuan dengan AS bukanlah hal yang menarik bagi Korut. Kata dia, AS tahu betul apa yang harus dilakukan untuk memulai kembali negosiasi denuklirisasi dimana Korut terlibat di dalamnya. "Sisi A.S. harus mencabut semua tindakan yang mereka perlakukan kami sebagai musuh, ujarnya.

Pejabat senior itu tak mengungkapkan tindakan apa yang membuat Korut dianggap sebagai musuh AS. Namun, ada kaitannya dengan provokasi politik.

Seperti diketahui, dialog untuk menghentikan program nuklir yang direncanakan Korea Utara tak pernah mencapai titik terang. Terlebih, diskusi puncak antara kedua pimpinan negara, Donald Trump dan Kim Jong Un yang berlangsung pada Februari lalu gagal.

Empat bulan setelahnya, Juni 2019, kedua pimpinan tersebut bertemu lagi di perbatasan Korea untuk kembali menegosiasikan denuklirisasi. Beberapa waktu setelah pertemuan itu, Korea Utara justru menembakkan serangkaian rudal jarak pendek. Tak hanya itu, Korut juga mengecam latihan militer gabungan AS-Korea Selatan.

95