Home Milenial Dalam 10 Tahun, 4.200 Dosen Dikirim Sekolah Ke Luar Negeri

Dalam 10 Tahun, 4.200 Dosen Dikirim Sekolah Ke Luar Negeri

Jakarta, Gatra.com - Direktur Jenderal Sumber Daya Iptek dan Pendidikan Tinggi (Dirjen SDID) Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) Ali Ghufron Mukti mengatakan, sampai saat ini pihaknya telah mengirim 4.200 peserta beasiswa pendidikan pascasarjana di luar negeri (BPPLN) dalam 10 tahun terakhir.
 
Namun, Ali Ghufron menekankan, para penerima beasiswa BPPLN tersebut agar kembali ke Indonesia dan berkiprah sebagai dosen atau akademisi di beberapa perguruan tinggi tanah air. Dengan kehadiran peserta BPPLN dipercaya dapat memperkuat klasifikasi dan kualitas kompetensi dosen.
 
"Iya wajib (pulang ke Indonesia) karena mereka ini umumnya dosen atau minimum asdos. Namun, sudah dosen dan ini berbeda dengan program lain. Artinya, sebelum ke luar negeri, ini sudah punya pekerjaan. Ini memperkuat klasifikasi dan kualitas kompetensi dosen ini menjadi baik yang intinya ke mahasiswa itu menjadi lebih baik," ucap Ali Ghufron saat ditemui di kawasan Sudirman, Jakarta, Kamis (21/11).
 
Ghufron mengatakan, kontribusi peserta BPPLN diharapkan bisa menanamkan tiga hal utama yang harus dipenuhi mahasiswa dari segi karakternya, utamanya dalam era revolusi industri 4.0 saat ini.
 
"Tiga hal yang harus dipenuhi yakni mindset talent-nya, humanity kemanusiaannya harus dibangun. Jadi harus membangun karakter. Kalau mau membangun karakter dosennya harus punya kemampuan itu. Itu yang kita harapkan dan terbangun dalam jaringan yang mempertemukan mereka," tutur Ali Ghufron.
 
Ke depannya, Ali Ghufron terus mendorong agar pengajuan peserta Beasiswa Pendidikan Pascasarjana di Luar Negeri bisa meningkat. Peningkatan tersebut baru akan di bahas pada 2020 mendatang.
 
"Paling tidak kita ajukan 2000-an. Sekarang Kementerian baru pada 2020 nanti anggaran akan masih dibahas. Namun, akan terus kita dorong untuk peningkatan pesertanya," ujarnya.
164