Home Milenial Selama Satu Dekade, Beasiswa PPLN Dikti Cetak 2.927 Dosen S3

Selama Satu Dekade, Beasiswa PPLN Dikti Cetak 2.927 Dosen S3

Jakarta, Gatra.com - Direktur Jenderal Sumber Daya Iptek dan Dikti, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud), Ali Ghufron Mukti mengatakan,  selama satu dekade lebih, Beasiswa Pendidikan Pascasarjana Luar Negeri (BPPLN) menjadi salah satu andalan dosen Indonesia di berbagai daerah untuk melanjutkan studi jenjang S-3 (Doktor).

Tercatat, sudah ada 2.927 alumni BPPLN yang lulus dari berbagai perguruan tinggi terbaik dunia. Mereka kembali ke Tanah Air untuk kembali menjalankan kewajiban Tri Dharma (pengajaran, penelitian, pengabdian masyarakat).

Kegiatan BPPLN ini tidak lepas dari visi manusia unggul Indonesia yang disampaikan Presiden Joko Widodo. Hal ini telah mendorong berbagai program maupun kebijakan yang mengarah pada upaya pembangunan sumber daya manusia (SDM). Pada jenjang pendidikan tinggi, pembangunan SDM ini tidak terlepas dari peran seorang dosen.

"Total karya siswa BPPLN dari 2008 sampai dengan 2019 sebanyak 4.294 orang. Dari angkatan 2008 sampai dengan 2014 sudah lulus 80,2%. Sisanya masih menjalani studi di berbagai negara. Namun, kami pastikan mereka akan kembali," tutur Dirjen Ghufron dalam sambutannya, Kamis (21/11).

Momentum satu dekade BPPLN ini secara khusus diperingati melalui penyelenggaraan Simposium Nasional Alumni BPPLN Dikti dengan mengusung tema "Menggali Potensi Daerah, Membangun Jejaring Internasional untuk Memajukan Indonesia", yang dihadiri 132 alumni dari berbagai angkatan.

"Kami yakin bahwa para alumni BPPLN pasti memiliki keunggulan yang lebih, baik dalam hal penguasaan Bahasa Inggris, exposure, strategi dalam metodologi penelitian, manajemen, dan lain sebagainya. Kelebihan ini didapatkan karena pengalaman studi di luar negeri. Oleh sebab itu, ketika kembali Bapak dan Ibu harus menjadi katalisator dalam pembangunan SDM Indonesia," ucap Ghufron.

Ghufron juga mengapresiasi beberapa alumni BPPLN yang kini sudah menjadi profesor. Oleh karena itu, ia mendorong para dosen untuk meningkatkan kariernya. Namun, ia mengingatkan bahwa seorang profesor harus tetap produktif menghasilkan karya.

"Kemampuan kepemimpinan juga perlu dimiliki oleh para dosen. Mereka tidak hanya unggul di suatu bidang, tetapi mampu membawa gerbong, sehingga risetnya terus berkembang dan regenerasi ilmuwan tidak putus," katanya.

Sebelumnya, Ghufron juga mengatakan bahwa tujuan studi BPPLN sangat beragam, dari mulai Australia, Selandia Baru, Thailand, Taiwan, Perancis, Inggris, Jerman, Amerika Serikat, dan berbagai negara lainnya. Bahkan, dilihat dari perguruan tingginya, banyak yang masuk di kampus kelas dunia seperti Imperial College London, University of Oxford, Harvard University, hingga Massachusetts Institute of Technology (MIT).

106