Home Info GTK Jelang HGN, Para Guru Upacara dan Tabur Bunga di TMP

Jelang HGN, Para Guru Upacara dan Tabur Bunga di TMP

Jakarta, Gatra.com -  Ratusan guru Perwakilan dari organisasi profesi guru Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) menyelenggarakan upacara dan ziarah tabur bunga sebagai rangkaian kegiatan peringatan Hari Guru Nasional (HGN) di Taman Makam Pahlawan (TMP) Nasional Utama Kalibata, rangkaian lainnya juga dilakukan Upacara Bendera dalam rangka memperingati HGN 2019 yang jatuh pada Senin, 25 November 2019.

Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan, bertindak sebagai Inspektur Upacara, didampingi Ketua Umum Pengurus Besar Persatuan Guru Republik Indonesia (PB PGRI), Unifah Rosyidi, dan Sekretaris Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan (Sesditjen GTK) ,M. Q Wisnu Aji, melakukan prosesi tabur bunga.

Dalam pidatonya, Gubernur Anies mengatakan bahwa sosok guru merupakan pahlawan sepanjang masa. Sumbangsih besarnya pada negara dalam dunia pendidikan dan ilmu pengetahuan akan terus menjadi kebermanfaatan bagi generasi-generasi berikutnya.

Hari ini kami doakan mereka yang telah melimpahkan pikirannya, tenaganya, air matanya, darahnya, jasadnya, nyawanya untuk Negeri ini. Doakan mereka, bayangkan bahwa suatu saat nanti para guru, para pahlawan sepanjang masa. Akan didoakan oleh generasi-generasi selanjutnya," kata Anies saat memimpin upacara di Taman Makam Pahlawan (TMP), Kalibata, Jakarta, Jumat (22/11).

Anies juga berkesempatan untuk melakukan tabur bunga di makam tokoh pendidikan yang mempunyai sumbangsih besar dalam dunia pendidikan dan ilmu pengetahuan di Indonesia yakni Presiden ke-3 Indonesia, BJ Habibie dan sang mendiang istri Ainun Habibie. 

Sementara itu, Sesditjen GTK Kemendikbud, M.Q. Wisnu Aji, mengungkapkan bahwa dalam Gelaran Hari Guru Nasional tahun 2019 ini Kemendikbud akan mengedepankan tema "Guru Penggerak Indonesia Maju", artinya guru sebagai agen perubahan, maka guru harus mengubah metode pembelajarannya. Guru harus menjadi fasilitator, katalisator, dan menemukan potensi peserta didiknya sesuai perkembangan zaman.

"Itu artinya bahwa guru harus menjadi satu agen perubahan di mana kita sekarang memasuki era industri 4.0 akibat teknologi informasi di mana siswa-siswa kita akan menghadapi suatu era disrupsi teknologi, lapangan pekerjaan yang tidak sesuai dengan bidang pendidikannya maka itu harus punya keterampilan," kata Wisnu.

Pernyataan senada juga diungkapkan oleh Ketua Umum PGRI, Unifah Rosyidi. Ia mengatakan bahwa peran guru merupakan tonggak dalam penggerak perubahan. Untuk itu, sebagai organisasi guru terbesar, PGRI dan para guru akan terus merefleksikan diri untuk pengembangkan pendidikan yang terus berubah.

"Intinya, bagaimana guru bisa menjadi manajer pembelajaran yang menarik bagi siswa menanggapi perkembangan semua ini. Menjadi guru yang mencintai NKRI, guru yang mengedepankan toleransi, dan selalu menjadi guru yang mencintai pekerjaanya," kata Unifah.