Home Politik Soal Alutsista, Ryamizard: Yang Penting Man Behind The Gun

Soal Alutsista, Ryamizard: Yang Penting Man Behind The Gun

Jakarta, Gatra.com - Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengimbau jajaran Kementerian Pertahanan (Kemhan) untuk tak bergantung pada penyerapan anggaran dan proyek dalam membeli alat utama sistem persenjataan (alutsista). Jokowi juga mengatakan untuk pemenuhan kebutuhan alutsista sebaiknya tak melulu impor barang, namun perlu ada transfer teknologi juga, sehingga kualitas sumber daya manusia (SDM) di sektor pertahanan pun meningkat.

Menanggapi pernyataan Jokowi, Menteri Pertahanan (Menhan) periode 2014-2019, Ryamizard Ryacudu menilai pernyataan Jokowi sudah tegas. Ia mengklaim, saat dirinya menjabat sebagai menteri pertahanan tak membeli alutsista dari luar negeri.

Menurut Ryamizard, yang paling penting bukanlah alutsistanya, tetapi kualitas para perwira TNI yang memegang senjata. "Saya tidak pernah beli-beli dari luar negeri. Dengar enggak (infonya), saya enggak pernah. Yang penting orangnya, the man behind the gun," kata dia di kawasan Jakarta Pusat, Sabtu (23/11).

Kendati begitu, Ryamizard melihat peluang industri dalam negeri, seperti PT Pindad (Persero) yang memproduksi persenjataan, PT Dirgantara Indonesia memproduksi transportasi militer, dan PT PAL yang memproduksi matra laut bisa memenuhi kebutuhan alutsista negeri, sangatlah besar.

Menteri Pertahanan 2014-2019, Ryamizard Ryacudu saat ditemui di Lembaga Ketahanan Nasional (Lemhannas) Jakarta Pusat, Sabtu (23/11). (GATRA/Erlina F Santika/ar)

Sebagai informasi, pada Agustus 2018 lalu ketika Ryamizard masih menjabat sebagai Menhan, Indonesia membeli pesawat angkut C-130 Hercules dengan Amerika Serikat (AS). Kemudian, Indonesia juga membeli beberapa pesawat angkut berat lain dari AS untuk mendukung arsitektur pengembangan pertahanan.

"Ke depan Indonesia berencana membeli beberapa alutsista dari AS, seperti pesawat angkut C-130 Hercules dan pesawat angkut berat lainnya," kata Ryamizard.

Ia mengenang, kala itu Ryamizard melakukan kunjungan kehormatan kepada Menteri Pertahanan Amerika Serikat James Mattis, di Washington DC, AS pada Selasa (28/8/2018) waktu setempat.

Lalu, ketika itu ia mengatakan Indonesia berkomitmen untuk meningkatkan kemampuan alutsista secara mandiri dalam jangka panjang secara bertahap, serta menjalin kemitraan dengan negara-negara sahabat.

Pembelian alutsista untuk menguatkan pertahanan negara memang menjadi pekerjaan rumah (PR) Menhan, Prabowo Subianto. Diakui Prabowo, dirinya menyambut baik instruksi Jokowi tersebut dan akan mengkalkulasikan ulang terkait pembelian alutsista.

"Kita cek lagi harga, teknologinya tepat atau tidak dan benar-benar lihat yang dibutuhkan pasukan kita di depan, TNI AL, AD, dan AU apa yang benar-benar mereka butuh," kata Prabowo saat ditemui di Istana Presiden, Jumat (22/11).

480