Pontianak, Gatra.com - Petinju dunia kebanggaan masyarakat Kalimantan Barat, Daud Cino Yordan mengatakan pencapaian atas raihan tiga gelar berbeda, juara dunia tinju profesional belumlah menjadi akhir karirnya. Masih banyak lagi target yang ingin dicapainya pada divisi tinju yang lain. "Bahkan saya malah berfikir lebih bisa bersaing di level yang tinggi lagi. Dengan badan tinju lainnya," sebutnya saat konferensi pers di Hotel Mahkota, Jalan Sidas, Pontianak, Kalbar, Sabtu (23/11).
Meskipun begitu, menurut dia dengan raihan gelar ia dapatkan pada pertandingan terakhir itu bisa dikatakan bahwa dirinya petinju pertama Indonesia yang meraih gelar tinju dunia tiga kali berturut-turut. "Itu belum pernah terjadi. Dan ini saya pikir kebanggaan luar biasa, karena saya datang dari Kalbar dan Kayong Utara yang mungkin tempat yang kecil tetapi melalui olah raga tinju, kita tidak kalah saing dengan yang lain," ungkapnya.
Daud menyebutkan, setelah nantinya melakukan pertemuan dengan Presiden Joko Widodo di Istana Negara pada Rabu tanggal 27 November nanti, Daud bersama manajemennya akan berangkat ke Jepang guna menghadiri pertemuan bersama juara tinju seluruh dunia. "Mungkin tiga atau empat hari kami di sana, manajemen akan melakukan lobi, untuk bertanding melawan divisi lain lagi," tuturnya.
Seperti diketahui, Daud baru saja menyabet gelar dunia kelas ringan super versi IBA dan WBO usai mengalahkan Michael Mokoena asal Afrika Selatan dengan kemenangan TKO pada ronde ke delapan di Jatim Park 3 Kota Batu, Malang, pada Minggu tanggal 17 November lalu.
Sementara itu, Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat akan menggelontorkan anggaran sebesar Rp500 juta pada tahun 2020, untuk mendukung pembangunan sarana dan prasarana sasana milik Daud Cino Yordan di Kabupaten Kayong Utara. "Anggaran ini untuk melengkapi peralatan di sasana tinju tersebut, terutama peralatan fitness," jelas Gubernur Kalbar Sutarmidji saat menyambut kedatangan petinju kelas dunia asal Kayong Utara, Daud Cino Yordan di Pondopo Gubernur Kalbar, Jalan Ahmad Yani.
Sutarmidji juga memberikan bonus kepada Daud sebesar Rp50 juta karena telah mengharumkan nama Kalbar di kancah internasional. Bahkan, Sutarmidji juga menyebutkan jika Oesman Sapta Odang atau akrab dipanggil OSO berencana membangun sasana tinju di tepian pantai di Kabupaten Kayong Utara. "Saya dengar juga pak OSO akan bangun sasana tinju di sana (Kayong Utara), di pinggir laut," ujarnya.
Sutarmidji mengapresiasi rencana tersebut karena bisa menjadi wadah untuk melahirkan petinju-petinju kelas dunia lain seperti Daud dan diharapkan sasana tinju tersebut mampu memotivasi petinju lain yang berbakat.
