Jakarta, Gatra.com - Program Inovasi Desa (PID), merupakan salah satu upaya mendorong peningkatan kualitas dan pemanfaatan dana desa. Untuk lebih mendorong upaya ini, muncul sebuah forum berbagi informasi dengan nama Bursa Inovasi Desa (BID).

Direktur Jenderal Pembangunan dan Pemberdayaan Masyarakat Desa (Dirjen PPMD), Taufik Madjid mengatakan, terdapat tiga isu utama dalam BID. Isu-isu ini muncul setelah hadirnya banyak desa yang sukses dalam penerapan PID.

"Pertama, adalah pengembangan ekonomi. Bagaimana kita dorong dana desa itu meningkatkan dan menstimulus potensi sumber daya ekonomi yang ada di desa," katanya di Jakarta, Senin (25/11).

Dikatakan, dalam pengembangan ekonomi desa, Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) sangat berperan penting sebagai tonggak penggerak utama. Karena itu, pendirian BUMDes masuk dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) tahun 2014-2019 yang lalu.

"Di RPJMN yang baru berakhir ini hanya 5.000 BUMDes. Tetapi kita mencatat ada prestasi yang luar biasa dari seluruh desa. Kita saat ini tercatat punya 47.717 BUMDes," katanya.

Taufik menyebut dalam BID juga ditemukan isu mengenai peningkatan kualitas SDM. Masyarakat desa dituntut memunculkan suatu inovasi berdasarkan kreativitas dalam menjalankan PID.

Terakhir, lanjut Taufik, pembangunan infrastruktur masih tetap mendapat porsi penting dalam menjalankan PID. Pembangunan infrastruktur menjadi salah satu instrumen penting dalam aksesibilitas masyarakat desa.

"Keterpencilan, keterisolasian salah satu penyebab utama kemiskinan. Akses keterhubungan antar wilayah jadi penting. Maka muncul tempat infrastruktur pada porsi penggunaan dana desa," katanya.