Home Ekonomi Didukung Importir AS, RI Minta Trump Hapus Bea Masuk Baja

Didukung Importir AS, RI Minta Trump Hapus Bea Masuk Baja

Jakarta, Gatra.com - Wakil Menteri Perdagangan Jerry Sambuaga beserta rombongan melalukan lawatan ke Amerika Serikat (AS) pada tanggal 16-21 November 2019. Salah satunya, negosiasi mengenai penghapusan bea masuk baja sebesar 25 persen yang diteken oleh Presiden AS Donald Trump.
 
"Soal ekspor baja itu tentunya salah satu yang menjadi dorongan dan salah satu isu yang kita maintain agar ekspor baja dilakukan dalam volume masif dan terus disupport," terangnya di kantornya, Senin (25/11).
 
Kepala Badan Pengkajian dan Pengembangan Perdagangan, Kasan menceritakan kebijakan pengenaan bea masuk baja tersebut dikeluhkan oleh importir AS, salah satunya adalah ATI (Allegheny Technologies Incorporated) Metals. 
 
ATI Metals meminta bantuan Indonesia untuk meminta penghapusan tarif tersebut kepada United States Department of Commerce (USDC).
 
"Dalam pertemuan dengan USDC akses pasar untuk baja slab indonesia, untuk pabrik morowali, kita ada beberapa jumlah tertentu yang mendapatkan pengecualian," terangnya kepada awak media di kantornya, Senin (25/11).
 
Selama ini, ATI Metals mengimpor baja slab dari produsen baja di Morowali, Sulawesi Tengah sebanyak 300.000 ton senilai USD 600 juta atau sekitar Rp 8,45 triliun.
 
ATI Metals mengajukan 2 opsi proposal kepada pemerintah AS. Pertama, impor baja slab sebesar 150.000 ton per tahun dibebaskan bea masuk 25%. Kedua, impor slab baja sebesar 300.000 ton per tahun dibebaskan bea masuk 25%.
 
"Yang sebelumnya mereka mengajukan lebih dari 300 tapi ditolak. Karena salah satu pertimbangannya dalam proses itu harus ada kriteria bahwa barang ini memang murni diproduksi di Indonesia. Yang kedua di AS perusahaannya tidak ada yang produksi itu," ungkapnya.
 
Kasan mengatakan hal ini akan dibicarakan lebih lanjut dalam kunjungan Menteri Perdagangan Agus Suparmanto ke AS pada Desember mendatang.
 
"Kita dari Pak Wamen udah menyampaikan kepada USDC bahwa kalau bisa saat kunjungan pak mendag nanti itu sudah ada posisi yang clear. Karena mereka sudah mengajukan beberapa kali," pungkasnya.
179