Palembang, Gatra.com – Mahasiswa jurusan Pendidikan Agama Islam (PAI) se-Indonesia mendeklarasikan sikap anti radikalisme di Gedung Akademik Center (AC) Universitas Islam Negeri (UIN) Raden Fatah Palembang, Senin (25/11).

Ketua Forum Mahasiswa PAI Se-Indonesia, Mustakim mengungkapkan, deklarasi yang dilakukan tersebut sebagai respon atas serangan isu radikalisme yang ditujukan kepada guru agama Islam di Indonesia.

“Tuduhan menyatakan guru agama mengajarkan radikalisme sangat tidak baik. Guru tidak akan membuat “kecelakaan” (mengajarkan radkalisme) dalam mendidik siswanya,” ungkapnya kepada Gatra.com.

Isu radkalisme yang identik pada pemahaman agama Islam membuat mahasiswa bukan hanya merespon dengan dengan pemikiran namun melakukan pergerakan nyata sebagai salah satu cara bersikap.

“Bentuk radilakalisme harus dipahami bersama, agar tidak memojokkan agama Islam saja. Kita meminta guru agama yang dinilai menyebarkan radikalisme juga perlu ditinjau asal usul pendidikannya dari mana,” terangnya.

Tuduhan radikalisme menjadi salah satu permasalah penting yang menjadi pokok perhatian Forum mahasiswa PAI se-Indonesia. Melalui forum ini, pihaknya berharap bisa memberikan arah yang lebih baik sehingga isu radikalisme bisa dinetralisir dengan cara memberikan pemahaman kepada masyarakat.

“Kita terlahir dari seorang guru, kita terbentuk dari seorang guru dan kita hebat dari seorang guru. Kita menyakini pendidikan agama Islam ialah poin terpenting terciptanya perkembangan pendidikan di Indonesia,” tegasnya.

Reporter: Karerek