Home Ekonomi Raker dengan PLN, Ini Catatan DPR Terkait 35 Ribu Megawatt

Raker dengan PLN, Ini Catatan DPR Terkait 35 Ribu Megawatt

Jakarta, Gatra.com - Anggota Komisi VII DPR RI menggelar rapat kerja (raker) perdana dengan jajaran direksi PLN pada Senin (25/11). Seperti diketahui, rapat tersebut membahas perkembangan program pembangunan pembangkit listrik 35 ribu Megawatt dan transmisi.

Anggota Komisi VII, Dyah Roro Esti menyayangkan progres pembangunan mega proyek pembangkit listrik itu yang baru 11 persen. Padahal, menurutnya program ini ditargetkan rampung pada tahun ini.

"Program ini yang seharusnya terselesaikan di 2019. Tapi sayangnya masih mengalami beberapa kendala, mulai dari harga energi baru terbarukan (EBT) yang belum kompetitif atau attractive dibandingkan energi fosil dan masalah lahan," kata Esti saat dihubungi Gatra.com, Senin (25/11).

Untuk mengatasi beberapa masalah itu, Esti berpendapat bahwa harga EBT harus didorong supaya lebih kompetitif di Indonesia. Ia juga menyarankan agar riset dan teknologi ditingkatkan guna optimalisasi EBT.

"Salah satu jalan keluarnya adalah untuk mendorong agar EBT bisa lebih kompetitif di Indonesia, yakni dari segi harga. Kemudian juga dibutuhkan peningkatan research and technology untuk memaksimalkan potensi EBT yang dimiliki oleh negara kita," jelas politisi Partai Golkar ini.

Sebagai informasi, mega proyek pembangunan pembangkit listrik 35.000 Megawatt ini, sebagai upaya pemerintah mendorong pertumbuhan ekonomi nasional. Selain pembangunan pembangkit, program ini juga membangun jaringan transmisi dan Gardu Induk (GI) sebagai komponen pembangkit itu sendiri.

228