Jakarta, Gatra.com - Kepala Badan Restorasi Gambut (BRG), Nazir Foead mengatakan pertemuan ilmiah nasional untuk mendiskusikan integrasi pengetahuan dan inovasi. Terkait dengan teknologi neraca air dan tata kelola air ekosistem gambut.

"Pertemuan yang digagas hari ini untuk mendiskusikan integrasi pengetahuan teknologi sebagai dukungan ilmiah restorasi berbasis Kesatuan Hidrologis Gambut (KHG). Lalu meningkatkan kerja riset interdisipliner orientasi untuk solusi berkelanjutan," katanya di Mercure Hotel, Ancol, Jakarta Utara, Selasa (26/11).

Nazir menyatakan untuk pulihkan ekosistem gambut perlu pendekatan yang komprehensif, holistik, dan integratif dalam penggunaan lahan gambut di samping program teknis 3R (Rewetting, Revegetation dan Revitalization). Selain itu, para pemangku harus mendukung dan berpartisipasi dalam proses perbaikan ekosistem gambut di KHG. 

"Topik pembahasan dalam pertemuan ini dipilih berdasarkan pendekatan 3R seperti isu restorasi KHG berkelanjutan, sintesi pembelajaran riset aksi hidrologi, revegetasi, sosial, ekonomi, antropologi, serta restorasi gambut terintegrasi. Sehingga semuanya dapat diformulasikan untuk pengelolaan ekosistem KHG berkelanjutan," tandasnya.

Nazir berharap hasil dari pertemuan ini bisa memberikan dukungan konkret bagi upaya pengelolaan ekosistem gambut dalam KHG. Pasalnya, restorasi KHG memiliki basis ilmiah yang kuat dan dapat diperoleh melalui kerja sama riset terpadu dan berkesinambungan.