Home Ekonomi Target Pasokan Listrik Ibu Kota Baru Masih Kurang 864 MW

Target Pasokan Listrik Ibu Kota Baru Masih Kurang 864 MW

Jakarta, Gatra.com - Kebutuhan pasokan listrik untuk ibu kota negara (IKN) baru diperkirakan oleh Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Arifin Tasrif belum bisa tercapai hingga 2024 mendatang. Pasalnya, menurut penghitungan Kementerian ESDM terkait kebutuhan listrik IKN baru yang mencapai 1.555 Megawatt (MW) pada 2024, tambahan pasokan listrik dari pembangkit baru di Kalimantan Timur hanya mencapai 691 MW. 

 

Berdasarkan Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) PT PLN  (Persero) 2019-2028, pasokan listrik yang dihasilkan dari pembangkit baru senilai 691 MW sehingga masih ada selisih 864 MW. Hal tersebut disampaikan Arifin pada Rapat Kerja Kementerian ESDM dengan komisi VII DPR RI di Ruang Rapat Komisi VII DPR RI, Jakarta, Rabu (27/11).

 

"Prediksi kebutuhan listrik ini sudah mempertimbangkan faktor laju perpindahan penduduk sebesar 1,5 juta jiwa. Ini kira-kira konsumsi listrik per kapita 4.000 kilowatt hour (kwh), lalu susut jaringan 10 persen dan faktor lingkungan. Apabila reserve margin (margin cadangan) 30 persen, maka tambahan pasokan tenaga listrik yang harus disiapkan 1.555 MW," jelas Arifin. 

 

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo telah mengumumkan rencana pemindahan IKN ke Kabupaten Penajam Paser Utara dan sebagian Kabupaten Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur (Kaltim). Berdasarkan RUPTL PLN 2019-2028, jumlah unit pembangkit di Kaltim sebanyak 123 unit dengan total kapasitas 1.058,5MW. Sementara itu daya mampu kelistrikan Kaltim sebesar 959,2 MW. 

 

Saat ini pemerintah telah menargetkan masterplan pembangunan IKN baru dapat selesai pada akhir 2020 mendatang. Baru kemudian pada 2024 pemerintah menargetkan pembangunan konstruksi fisik dapat selesai. 

 

76