Home Milenial Cetak SDM Unggul Melalui Inovasi Play-Based Learning

Cetak SDM Unggul Melalui Inovasi Play-Based Learning

Kudus, Gatra.com - Praktik inovatif pembelajaran berbasis bermain atau play-based learning, diterapkan di PAUD Terpadu Kalirejo yang terletak di Desa Kalirejo, Kudus, Jawa Tengah. Sistem pembelajaran berbasis bermain ini, terimplementasi setelah para pendidik digembleng selama dua tahun lamanya. 
 
Inovasi pembelajaran berbasis bermain ini, menerapkan sejumlah permainan lokal dan bahan sederhana. Di antaranya kompetensi 4C yaitu creativity, critical thinking, communication and collaboration, literasi lingkungan dan karakter cinta belajar. 
 
Naila yang merupakan guru di PAUD Terpadu Kalirejo mengatakan, sebelum mendapatkan pendampingan dan pelatihan bimbingan dari berbagai pihak, termasuk Djarum Foundation dan PT Kuark Internasional, pihaknya menggunakan metode konvensional. 
 
"Ketika belum dalam pendampingan dan pelatihan. Anak-anak masih pasif, terpaku pada LKS yang tidak sesuai dengan tujuan kita untuk mengembangkan potensi anak," kepada Gatra.com saat peresmian Tempat Bermain di PAUD Terpadu Kalirejo Kudus, Rabu (27/11). 
 
Ia mengaku harus meluangkan waktunya untuk turut belajar saat program pendampingan dan pelatihan, hingga tak jarang ia harus pulang larut malam demi meningkatkan kemampuannya mendidik putra-putri bangsa. Namun perjuangannya itu berbuah manis karena anak didiknya semakin berkembang.
 
"Sekarang kita sudah bertransformasi, tidak hanya guru, tetapi juga anak. Dulu anak-anak belum berani mengemukakan idenya, tetapi sekarang anak-anak kita sudah berani berpresentasi di depan umum," tuturnya. 
 
Apa yang dilakukan tersebut, berbanding lurus dengan apa yang dikemukan Ketua DPR RI, Puan Maharani yang menilai penting untuk meningkatkan kesejahteraan guru, kapasitas dan kompetensinya. 
 
Sementara itu, Kepala Sekolah PAUD Terpadu Kalirejo, Sumiyati mengatakan, program di sekolahnya menekankan inovasi pembelajaran berbasis bermain, agar anak usia dini dapat mengembangkan keterampilan abad 21. 
 
"Beragam kegiatan bermain murid seperti berkebun dan beternak, berjualan di pasar, bermain fisik-motorik yang tradisional serta bermain drama dengan panggung mini, sudah dapat membantu murid mengeksplorasi lingkungannya," ungkapnya. 
 
Dalam pandangan yang sama, Program Manager Bakti Pendidikan Djarum Foundation, Felicia Hanitio menjelaskan, PAUD Terpadu Kalirejo merupakan salah satu dari lima sekolah binaan yang didorong untuk mengimplementasi pembelajaran berbasis bermain. 
 
"Metode ini sangat krusial untuk dapat membentuk human capital Indonesia yang siap bersaing dan berkarya di masa yang akan datang," katanya. 
Kanak-kanak bermain istana pasir di Tempat Bermain di PAUD Terpadu Kalirejo, Rabu (27/11). (GATRA/Ahmad Muharror/re1)

 

 
Dengan begitu, aset bangsa ini akan aktif mencari ilmu, memiliki kecerdasan sosial dan emosional, mampu beradaptasi, kreatif dan haus untuk selalu belajar. Untuk itu pihaknya sangat berharap, ekosistem yang sudah dibangun ini bisa terus berlanjut. 
 
"Mungkin pendampingannya Djarum Foundation tidak serutin sebelumnya, tetapi kami masih mendukung. Harapannya praktek yang sudah baik ini bisa dikembangkan terus, untuk itu kami sangat butuh suport dari wali murid misalnya, untuk pendidikan di rumah bisa seiring sejalan," paparnya. 
 
Ditemui kemudian, Plt Bupati Kudus, HM Hartopo menganggap, Tempat Bermain di PAUD Terpadu Kalirejo sangat bisa untuk membentuk karakter anak usia dini. Mengingat, sistem pembelajaran berbasis bermain, ada sisi seperti saint yang memicu anak untuk bereksperimen. 
 
"Taman bermain di sini sangat luar biasa karena bisa membentuk karakter anak, sehingga mempunyai inspirasi, imajinasi dan dilatih semuanya mulai kolaborasi, koordinasi, komunikasi atau musyawarah atau permainan yang terintegrasi, apa yang saya lihat semua mempunyai makna," ujarnya. 
261