Home Politik Wapres Tegaskan Berantas Radikalisme dari Hulu ke Hilir

Wapres Tegaskan Berantas Radikalisme dari Hulu ke Hilir

Malang, Gatra.com - Wakil Presiden (Wapres) K.H. Ma’ruf Amin mengatakan upaya menangkal radikalisme sangatlah penting, merupakan akar permasalahan utama dari terorisme.

“Pencegahan terorisme harus dimulai dari memerangi pikiran-pikiran radikal yang membolehkan penggunaan kekerasan,” kata Wapres Ma’ruf Amin saat memberikan kuliah umum dan peluncuran Deklarasi Pelopor Gerakan Islam Wasathiyah di Universitas Islam Malang (Unisma), Rabu (27/11).


Wapres mengatakan peran lembaga pendidikan termasuk lembaga pendidikan tinggi menjadi sangat penting agar deradikalisasi dapat dilakukan dari hulu sampai hilir. Di dalam masyarakat, khususnya masyarakat muslim, seringkali ajaran Islam dan simbol-simbol Islam dimanfaatkan untuk melakukan transfer dengan cara berpikir, yang mentoleransi kekerasan untuk mencapai tujuannya. 

“Sebagai mayoritas umat beragama di Indonesia, umat Islam harus berada di garda depan dalam upaya memerangi radikalisme ini. Keberhasilan memerangi radikalisme akan sangat ditentukan oleh keberhasilan umat Islam dalam memerangi cara berpikir radikal dalam umat Islam itu sendiri,” kata Wapres.

Wapres pun berpesan agar transfer cara berpikir tentang suatu ideologi tertentu dari satu pihak ke pihak lain dengan mentoleransi kekerasan, untuk mencapai tujuannya, haruslah dihindari. 

Di hadapan Civitas Akademika, Wapres juga mengingatkan sekalipun banyak dalih yang digunakan untuk menjustifikasi radikalisme, radikalisme agama termasuk yang paling sering digunakan. 

“Kita harus mengakui bahwa Agama Islam, digunakan oleh pihak yang tidak bertanggungjawab untuk mencapai tujuan dengan menggunakan cara-cara kekerasan. Bagaimana mungkin Islam sebagai agama cinta mengajarkan sikap permusuhan terhadap sesama. Jika ada sikap yang mendorong kebencian, baik itu kepada negara, pemerintah atau golongan lain, maka itu sesungguhnya bukan sifat Islam,” tegasnya.

Sebelumnya Rektor Unisma, Maskuri, melaporkan capaian-capaian yang telah diraih oleh Unisma dan menyampaikan bahwa gerakan Unisma anti radikalisme ini diinisiasi karena perkembangan keadaan yang terjadi di masyarakat. 

“Melihat berkembangnya, paham keagamaan di Indonesia yang hampir mencapai 400 paham, perlu mendapat perhatian serius dari kita semua. Agar tidak menjadi ancanan bagi keutuhan NKRI,” katanya.

“Kami usul ada lab anti radikalismelintas kementerian dan Unisma siap menjadi pusat laboratorium dan mendukung program bapak Wapres,” tambahnya. 

166