Jakarta, Gatra.com - Presiden Joko Widodo (Jokowi) bertekad membangun industri mobil listrik, dan bahan bakar ramah lingkungan. Sebagai penghasil nikel, maka Indonesia akan mengembangkan baterai lithium untuk mobil listrik. Hal itu disampaikan Jokowi dalam acara 10 Tahun Kompas100 CEO Forum di Hotel Ritz Carlton, Jakarta, Kamis (28/11).

Terkait pengolahan nikel, Jokowi menarget dalam waktu 2-3 tahun Indonesia sudah bisa mengembangkan baterai lithium sebagai komponen mobil listrik. "Ini kita rancang agar negara Indonesia jadi besar bagi industri mobil elektrik," ujarnya. Tambahnya, pemerintah mencari investor ke Jepang, Korea, dan Jerman untuk mengembangkan industri mobil listrik. Salah satu investor yang dijajaki adalah LG Chemicals asal Korea Selatan.

Contoh lainnya dalam hilirisasi sumber daya adalah pengembangan bahan bakar biodiesel dan biofuel. Pada tahun 2020, pemerintah akan menerapkan kebijakan mandatori penggunaan B30 (30% CPO). Ke depan, pengembangan biodiesel akan dilakukan hingga B100.

"Kenapa kita harus tarung ke Uni Eropa? Kita di-ban dan didisikriminasi. Tidak," tegasnya. Lanjutnya, pengembangan bahan bakar nabati akan mendongkrak harga CPO. "Artinya petani-petani sawit kita akan mendpat harga yang baik," pungkasnya.

Repoter: Syah Deva Amurabi