Home Teknologi Geliat Kampar Membangun Sistem Digital

Geliat Kampar Membangun Sistem Digital

Bangkinang, Gatra.com - Dasril memanut-manut slide yang ada di ujung kanan ruangan di komplek wisata Stanum Bangkinang, ibukota Kabupaten Kampar, Kamis (28/11).

Camat Kampar Kiri Hulu ini langsung terbayang kalau dia tidak lagi bakal rutin bolak-balik Gema (ibukota kecamatan Kampar Kiri Hulu) - Bangkinang demi memberesi urusan surat menyurat.

Sebab tahun depan, urusan administrasi di Kampar sudah serba digital. Mulai dari digital tandatangan, laporan perjalanan dinas, Surat Perintah Tugas dan tetek bengek lain terkait urusan kerjaan Dasril.

"Alhamdulillah, enggak bakal serepot sekarang lagi. Biasanya saya harus menempuh perjalanan dua jam ke ibukota kabupaten. Tapi nanti, banyak urusan dinas yang saya tak lagi harus ke Bangkinang," ujar lelaki 55 tahun ini kepada Gatra.com, Kamis (28/11).

Di satu sisi kata Dasril, urusan aplikasi ini memang sangat membikin mudah, tapi di sisi lain, "Kami harus belajar banyak lagi soal teknologi kekinian. Mau tak mau memang harus begitu. Kalau enggak kami akan digilas jaman," katanya tertawa.

Demi belajar banyak itulah Dasril bersama 20 camat lain dan semua Organisasi Perangkat Dinas (OPD) yang ada di Kabupaten Kampar datang ke ruangan tadi.

Mereka mengikuti Bimbingan Teknis (Bimtek) Implementasi Pemanfaatan Teknologi Informasi Dalam Pelaksanaan Administrasi Perkantoran. "Mudah-mudahan banyak ilmu yang bisa kami dapat dari Bimtek ini," Dasril berharap.

Bimtek semacam ini bukan kali pertama digelar oleh Dinas Komunikasi Informasi dan Persandian (Kominfo Persandian) Kampar, tapi sudah berkali-kali sejak dinas ini terus-terusan berjibaku membikin ragam aplikasi. Mulai dari otomatisasi tugas-tugas perkantoran hingga aplikasi yang berhubungan dengan publikasi.

"Ada tiga aplikasi terbaru yang sudah rampung kami bangun. Mulai dari Sistim Informasi Desa Mandiri (Sidamri) di Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa (PMD), Sistim Informasi Notulen Rapat Internal (Sinori) di Sekretariat Dewan (Setwan) dan E-Wartawan di Diskominfo Persandian," cerita Rini Fauziah, Kepala Seksi (Kasi) Pengembangan Aplikasi Keamanan dan Tata Kelola E-Government Diskominfo dan Persandian Kampar. Perempuan 35 tahun ini sekaligus penanggungjawab pembangunan semua aplikasi tadi.

"Sampai hari ini sudah 17 aplikasi yang sudah kami bangun dan kembangkan. Semua itu dikerjakan oleh 4 orang ahli. Satu orang di data base, dua orang di programmer dan 1 orang ahli jaringan," cerita Sekretaris Dinas Kominfo dan Persandian Kampar, Herry Indra Mulia kepada Gatra.com.

Semua aplikasi tadi kata Herry bakal terkoneksi dengan Sistem Informasi Pengelolaan Keuangan Daerah (SIPKD) dan Sistem Informasi Manajemen Kepegawaian (SIMPEG).

"Kita diperintah Bupati bersama Sekda untuk memberesi ini semua. Intinya, kita musti membangun sistim digital yang mumpuni. Ini semua bertujuan untuk mempermudah segala urusan, baik antara masyarakat dengan pemerintah, pemerintah dengan pihak ketiga dan di internal pemerintah itu sendiri," kata Kadis Kominfo dan Persandian Kampar, Arizon, pula.

Sekretaris Daerah (Sekda) Kampar, Yusri, tak menampik apa yang dikatakan Arizon tadi. "Kekuatan sebuah lembaga ada pada dua hal. Sumber Daya Manusia (SDM) dan sistem. Kalau sistem sudah bagus, siapapun yang memimpin lembaga itu, akan patuh pada sistem yang ada," kata Yusri usai membuka acara Bimtek tadi kepada Gatra.com.

Kampar kata Yusri sudah merasakan banyak manfaat dari sistem yang sudah dibangun itu. Misalnya soal kelahiran anak. "Dengan sistem yang sudah kami bangun, setiap anak yang lahir, langsung dapat akte kelahiran. Gratis pula. Itulah makanya banyak perusahaan yang datang dan menjalin kerja sama dengan kami," cerita Yusri.

Lantas, "Kami bisa mendapat tiga kali berturut-turut predikat Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) dari Badan Pemeriksa Keuangan (BPK), itu lantaran sistem yang kami bangun. Begitu juga kami dapat penghargaan dari Pemerintah Provinsi Riau sebagai kota terbersih, juga lantaran sistem itu," ujar Yusri.

Urusan sampah pun kata Yusri, sudah pakai aplikasi. Di mana saja ada sampah di Kota Bangkinang, langsung terdeteksi. "Itulah makanya tak ada sampah yang berlama-lama ngendon, langsung diangkut. Sebab semua pekerja sudah terkoneksi dengan aplikasi," katanya.

Ke depan kata Yusri, pihaknya juga akan membangun satu sistem lagi. Sistem yang gimana caranya supaya setiap orang sakit langsung tertolong. "Tiap desa sudah kita kasi ambulance yang mumpuni. Ini berarti, tidak sulit lagi bagi warga untuk ke rumah sakit, jika mendadak butuh. Nah, biar ini maksimal, sistemnya kita bikin juga," ujarnya.

Yusri tak menampik kalau segala sistem yang dibikin tadi akan berdampak besar bagi semua aparatur di Kampar. Mulai dari terganggu zona nyaman, hingga tak bisa lagi main kucing-kucingan.

Lagi-lagi penyebabnya lantaran semua sudah serba digital, termasuk absensi hingga cuti. "Yang perjalanan dinas saja, harus bikin laporan dulu baru boleh perjalanan dinas lagi. Laporan paling lambat 5 hari setelah perjalanan. Kalau tidak, sistem akan menolak yang bersangkutan untuk perjalanan dinas selanjutnya. Semua ini memang akan sangat berdampak. Tapi itu tadilah. Negeri ini harus maju dan terus berkembang. Itu berarti kita harus mengikuti perkembangan dan tuntutan jaman, kalau enggak, kita akan ketinggalan dan bahkan tergilas. Saya yakin, aparatur yang berpikiran maju akan sangat setuju dengan misi ini, yang tidak, yah, dia akan tergilas sendiri," katanya.


Abdul Aziz

442