Home Gaya Hidup Program SDC Sasar 15 Ribu Pengangguran

Program SDC Sasar 15 Ribu Pengangguran

Karanganyar, Gatra.com - Sebanyak 15 ribu pengangguran di Kabupaten Karanganyar dibidik menjalani program Skill Development Centre (SDC). Program ini memberi modal keterampilan bagi mereka sebelum diterima bekerja di perusahaan padat karya.

Kepala Dinas Perdagangan Tenaga Kerja Koperasi (Disdagkanerkop) dan UMKM Karanganyar, Waluyo Dwi Basuki mengatakan Bappenas dan Kementrian Tenaga Kerja menunjuk Kabupaten Karanganyar sebagai pilot project program tersebut pada 2020, bersama 24 kabupaten/kota di Indonesia. Modal awal telah dimilikinya, yakni data riil penduduk menganggur.

"Skill development centre itu menyerap semua pengangguran. Kemudian dilakukan home visit. Apakah mereka menganggur saja tanpa kerjaan. Ataukah dalam masa menunggu direkrut bekerja. Bisa jadi sudah bekerja di sektor nonformal. Apabila berniat bekerja di perusahaan, akan kami beli pelatihan kerja dulu," katanya kepada Gatra.com di kantor Sekretariat Daerah Kabupaten karanganyar, Jumat (29/11).

Saat ini, jumlah pengangguran di Karanganyar mencapai 3,15 persen dari total penduduk 820.000 jiwa atau setara 15.000 jiwa. Rentang usianya 15-35 tahun. Pelatihan kerja menjadi cara efektif meningkatkan daya saing mereka.

Di Karanganyar, rata-rata perusahaan membutuhkan pekerja padat karya seperti industri rokok, garmen, sepatu, raket dan sebagainya. Di industri itu, teknologi pengganti kerja manual belum banyak diterapkan.

Lebih lanjut Waluyo mengatakan program SDC sekaligus menjaring calon penerima subsidi bagi pengangguran dalam masa menunggu bekerja. Di Karanganyar, tersedia sejumlah lembaga pelatihan kerja seperti di BLK Karangpandan, SMK dan LPK yang ditunjuk pemerintah.

"Dalam waktu dekat, sebuah pabrik sepatu berdiri di Karanganyar. Membutuhkan 1.000 lebih buruh. Kita latih dulu, baru dipekerjakan. Arahannya memang demikian. Penyalurnya Pemda, karena akan lebih terjamin. Dilihat apakah benar-benar mampu bekerja sesuai kebutuhan penyedia kerja," katanya.

Waluyo tak menampik penghasilan di industri padat karya tak sebagus di ranah formal. Namun demikian, pengalaman kerja yang diperoleh tenaga kerja akan membekalinya memperoleh penghidupan lebih baik.

 
270