Purbalingga, Gatra.com - Enam partai politik (parpol) di Purbalingga, Jawa Tengah menggagas koalisi besar untuk menyiapkan kemenangan pada Pemilihan Kepala Daerah 2020 mendatang. Partai yang berkoalisi yaitu PKB, Partai Gerindra, Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Partai Demokrat, Partai Amanat Nasional (PAN) dan Partai Nasdem.

Ketua DPC PKB Kabupaten Purbalingga, Slamet Wahidin mengatakan, enam parpol tersebut sepakat tengah menjajaki pembentukan koalisi besar. Mereka akan maju bersama mengusung calon bupati-wakil bupati.

"Sepakat bersama-sama untuk Purbalingga, kami membentuk koalisi pelangi," kata Slamet Wahidin, Sabtu (2/12).

Menurut Slamet, sejatinya ada delapan parpol yang diundang untuk pembentukan Koalisi Pelangi ini. Namun, pada pertemuan di kantor DPC Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Purbalingga, 23 November 2019 lalu, Partai Hanura dan Partai Berkarya, berhalangan hadir. Kendati demikian, Slamet mengaku komunikasi dengan dua partai tersebut tetap terjalin.

Menurut dia, dalam waktu dekat, masing-masing partai melakukan penjaringan bakal cabup-cawabup. Setiap parpol akan membuka pendaftaran sendiri-sendiri.

Terpisah, Sekretaris DPD PKS Kabupaten Purbalingga, Rahmat Arifin mengaku, pertemuan tersebut masih dalam koridor penyamaan persepsi. Komunikasi dijalin ke arah kemungkinan koalisi besar untuk Pilkada 2020.

"Masih berkomunikasi. Belum ada yang secara definitif secara formal untuk berbicara soal koalisi," katanya.

Arifin tidak menepis kemungkinan untuk membangun koalisi besar. Hal itu bila ada komunikasi yang lebih intensif. Dalam politik semua masih mungkin berubah.

"Dulu kami memang bersama PDIP, sekarang komunikasi dengan PDIP juga masih ada," ujarnya.

Menjelang Pilkada Purbalingga, sejauh ini hanya tiga partai yaitu PKB, Gerindra, Hanura dan Berkarya yang resmi berkoalisi. Sebelumnya, pada Pilkada 2015 lalu, PKS, PAN, Gerindra, Hanura, Nasdem berada satu gerbong dengan PDIP mengusung Tasdi dan Dyah Hayuning Pratiwi.

Sedangkan Ketua Dewan Penasihat DPD PAN Purbalingga, Soberi mengatakan, setidaknya sudah ada persamaan persepsi tentang bagaimana membangun Purbalingga ke depan dan menghadapi Pilkada 2020.

"Perlu dipertajam lagi persamaan persepsi. Setidaknya sudah ada embrio, jika ditindaklanjuti dengan baik, maka bisa jadi salah satu alternatif dalam Pilkada nanti," katanya.