Pekanbaru, Gatra.com -- Partai Gelora di Riau tengah membentuk struktur organisasi partai, khususnya pada jabatan struktural seperti sekretaris dan bendahara. Menurut Ketua DPW Partai Gelora Riau, Nurdin, pemantapan struktur organisasi tersebut dilakukan di seluruh Riau. Hal itu diperlukan untuk memenuhi persyaratan sebelum diajukan ke Kementrian Hukum dan HAM (Kemkumham) .

"Kami sedang fokus memenuhi persyaratan pendirian partai baru untuk diajukan ke Kemenkumham. Saat ini Gelora belum sah sebagai Partai, karena belum disetujui Kementrian," ungkapnya kepada Gatra.com, Senin (2/12).

Disinggung mengenai syarat pendirian Partai, Nurdin mengungkapkan dalam Undang-Undang Nomor 2 tahun 2008 tentang partai politik, keberadaan struktur pengurus sangat vital. Selain harus punya pengurus di seluruh provinsi, partai politik juga harus punya pengurus di level kabupaten/kota hingga kecamatan.

"75 persen pengurus di kabupaten/kota, dan 50 persen pengurus di level kecamatan,"tekannya.

Oleh sebab itu jajaran pengurus Partai Gelora di provinsi, sibuk melakukan safari ke kabupaten/kota.Safari tersebut selain untuk keperluan pemenuhan persyaratan, juga untuk melakukan sosialisasi.

Sementara itu Ketua DPD Partai Gelora kota Pekanbaru, Benny Sofyan, mengungkapkan Partai Gelora merupakan partai terbuka. Partai tersebut bakal membuka diri untuk kalangan masyarakat dari agama dan etnis apapun.

"Jadi partai Gelora itu pahamnya nasionalis dan religius, sehingga terbuka dengan siapapun yang mau bergabung, silahkan gabung dengan Partai Gelora," sebutnya.

Benny mengakui selain merampungkan persyaratan pendirian partai, Gelora juga gencar melakukan pengenalan diri kepada masyarakat. Dia mengklaim, sejauh ini respon publik Riau terhadap Gelora cukup memuaskan.

"Sejauh ini respon masyarakat dapat dikatakan bagus. Kita Partai Gelora melakukan sosialisasi dengan menggunakan media sosial,namun kadang kala juga secara langsung menyapa masyarakat,"pintanya.

Partai Gelora merupakan partai yang diprakasai mantan pentolan Partai Keadilan Sejaterah (PKS), diantaranya: Anis Mata, Mahfud Siddik dan Fahri Hamzah. Kentalnya unsur PKS dipartai tersebut sempat memunculkan dugaan  Partai Gelora bakal menjadi Partai Islam berikutnya.