Home Hukum Jamaluddin Tewas, Begini Nasib Perkara yang Ditanganinya

Jamaluddin Tewas, Begini Nasib Perkara yang Ditanganinya

Medan, Gatra.com - Tewasnya hakim Jamaluddin membuat Pengadilan Negeri (PN) Medan melakukan rotasi penanganan perkara yang tengah diadili pria yang ditemukan tewas didalam mobilnya, Jumat, (29/11) lalu.

Rotasi tersebut dilakukan agar perkara yang tengah diadilinya terus berjalan. Rotasi pun dilakukan terhadap majelis hakim, mengantikan Jamaluddin. "Dalam beberapa hari ini Pak Ketua (PN Medan) akan melakukan penggantian majelis. Kalau dia perkara umum, apakah perdata umum atau pidana umum dia naik dari hakim anggota 1 menjadi Ketua majelis, ungkap Humas PN Medan, Erintuah Damanik kepada wartawan, Senin (2/12).

Namun, pihak PN Medan akan hadapi kesulitan bila Jamaluddin ada menangani perkara Perjanjian Hubungan Industrial (PHI). Karena dalam PHI komposisi majelis yang mengadili terdiri dari satu hakim karir dan dua hakim Ad Hoc. "Hakim karir tentunya akan diganti dengan hakim karir. Tidak bisa dari hakim anggota ad hoc menjadi ketua majelis. Karena yang menjadi ketua majelis adalah hakim karir," sebutnya.

Sebelumnya, Kapolda Sumut, Irjen Pol Agus Andrianto menegaskan, jika kuatnya indikasi pria 55 tahun itu yang ditemukan tewas didalam mobilnya Toyota Land Cruiser Prado BK 77 HD hitam diareal perkebunan sawit di Dusun II Namo Rindang, Desa Suka Rame, Kecamatan Kutalimbaru, Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara, Jumat (29/11) siang, dibunuh. Sedangkan, barang berharga milik korban tidak ada yang hilang. Dari olah TKP di lokasi, semua barang-barang korban, yakni kalung, cincin, hingga jam, tidak ada yang hilang, masih menempel di tubuh Jamaluddin.

Proses autopsi sendiri sudah dilakukan terhadap Jamaluddin sebelum dimakamkan di kampung halamannya, Desa Suak Bilie, Kecamatan Suka Makmue, Kabupaten Nagan Raya, Aceh, Sabtu (30/11). "Masih kita uji cairan lambungnya, apakah dia meninggal dalam keadaan berdaya atau tidak. (Sudah) dilakukan pemeriksaan laboratorium, dugaan sementara yang bersangkutan adalah dibunuh," ungkap Agus kepada wartawan di Medan, Minggu (1/12).

172