Home Politik Pendaftaran di PDIP Jateng Pekan Ini, Adakah Peluang Gibran?

Pendaftaran di PDIP Jateng Pekan Ini, Adakah Peluang Gibran?

Semarang, Gatra.com - Kans Gibran Rakabuming Raka melangkahkan niat sebagai bakal calon Wali Kota Solo terbuka. Pasalnya, PDIP Jawa Tengah akan membuka pendaftaran bakal calon kepala daerah di Jateng yang akan menggelar pilkada serentak 2020.

Kran pendaftar diperuntukan bagi para kandidat yang belum mendaftar di DPC. Total ada 21 kabupaten/kota di Jateng yang akan menggelar pilkada pada 2020. Pendaftaran bakal calon pada 6 sampai 12 Desember 2019.

"Jateng merupakan wilayah ideologis PDIP serta sangat strategis ditinjau dari kepentingan partai untuk memenangkan Pemilu 2024. Maka kami buka pendaftaran," kata Bambang Wuryanto, Ketua DPD PDIP Jateng, Selasa (3/12/2019).

Bambang menyebut, telah dilakukan pula survey popularitas dan elektabilitas para kandidat sebagai pendukung pertimbangan rekomendasi dalam pendaftaran.

Terutama pada daerah yang sudah ada calonnya seperti di Kota Semarang dan Solo yang merupakan basis petahana dan daerah pemenangan.

"Seperti di Semarang sudah jalan (survei), daerah yang belum ada calon kita belum rising seperti di Blora," katanya.

Lantas bagaimana peluang Gibran untuk mendapat tiket rekomendasi PDIP?

Dalam surat DPP PDI Perjuangan nomor 944/IN/DPP/XI/2019, perihal Pengecualian Terkait Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Pilkada Serentak Tahun 2020 tertanggal 26 November 2019.

Surat yang ditandatangani Ketua DPP PDI Perjuangan Bidang Pemenangan Pemilu Bambang Wuryanto dan Sekjen Hasto Kristiyanto, menyiratkan peluang Gibran masih terbuka.

"Yang belum mendaftar atau mengambil formulir di DPC, dapat dilakukan melalui pintu DPD dan DPP pada 6-12 Desember," kata Bambang Kusriyanto, Sekretaris DPD PDI Perjuangan Jateng.

Dia menegaskan, siapapun boleh mendaftar di DPD maupun DPP, baik itu kader partai maupun kandidat dari eksternal partai.

Sementara itu, pakar teknologi informasi Kota Semarang, Solichul Huda, menerangkan jika ada pergerakan elektabilitas dan popularitas Gibran dengan pesaingnya di Pilwakot Solo, Achmad Purnomo.

Dia menganalisa kedua kandidat dengan mempelajari akun sosial media dan sejumlah pemberitaan media massa terkait pencalonan keduanya.

"Gibran sendiri minimal punya 2 akun sosmed @gibranrabumi dan @chillipari, yang besar itu twitter,  yang followernya mencapai 143 ribu," kata Solichul Huda.

"Sedangkan Achmad Purnomo dibesarkan oleh akun twitternya PDIP Solo dan Humas Pemkot Solo," imbuhnya.

Keduanya juga memiliki peluang untuk mempengaruhi elektabilitas dan popularitas di masyarakat lewat dunia maya.

"Ada 473 ribu penduduk Solo pakai sosmed, dan 83 persen pakai Whats App," terangnya.

Dari analisanya, melalui beberapa pemberitaan Pilkada Solo 2020, mantan Tim Siber 01 itu menyebut jika elektabilitas Gibran masih dibawah Achmad Purnomo.

"Namun kalau pemberitaan tidak dikendalikan oleh Wali Kota Solo, saya yakin Januari elektabilitas Gibran sudah nyalip Purnomo," jelasnya.

Meski demikian, keadaan akan berbalik jika pada pemberitaan media massa, berita yang ditampilkan positif atau menyerang Gibran, justru akan menaikkan popularitas Gibran.

"Karena dia aslinya lebih terkenal dibanding Achmad Purnono semenjak bapaknya jadi presiden," ujarnya.

Namun dari sisi sosial media dengan menganalisa beberapa komentar netizen, Solichul Huda menyimpulkan banyak statemen Wali Kota Solo,  yang justru membuat nitizen salut dengan Gibran.

Terutama ketika Wali Kota Solo FX Hadi Rudyatmo, mengeluarkan statemen yang menyatakan Jokowi jadi wali kota karena persetujuan dia jadi calon Wali Kota Solo 2005.

"Melihat pengguna sosmed warga solo sangat tinggi, tim siber atau buzzer punya peran strategis," katanya.

Beberapa relawan yang telah menasbihkan dukungan pada Gibran bisa menjadi buzzer di media sosial untuk mengangkat elektabilitas Gibran.

"Mempublish sisi positif Gibran yang sangat mirip dengan bapaknya. Mengkonter berita miring seperti motong kompas ke DPP PDIP," sarannya pada buzzer pendukung Gibran.

Ketua Indonesia Efraud Watch juga mengatakan adanya kran pendaftaran melalui DPD PDIP Jateng dan DPP PDIP makin memperlebar peluang Gibran mendapat rekomendasi dari Ketua Umum PDIP.

"Apalagi Pak Rudi semakin menyalahkan PDIP dan Gibran, justru Gibran elektabilitasnya semakin naik," katanya.

281