California, Gatra.com- Aplikasi sosial media berbasis video, TikTok digugat pengguna Amerika Serikat (AS) dengan tuduhan telah melakukan transfer data pengguna dalam jumlah besar ke Cina. Menurut pengguna AS ini, TikTok diam-diam mengambil konten yang dibuat pengguna tanpa persetujuan.

Dilansir BBC, aplikasi besutan ByteDance yang berbasis di Cina ini berhasil menarik banyak pengguna di AS. Bahkan, TikTok diperkirakan memiliki sekitar setengah miliar pengguna aktif di seluruh dunia.

Sebelumnya,TikTok mengatakan tidak menyimpan data pengguna AS pada server Cina. Namun, platform ini menghadapi gugatan yang cukup besar di Amerika Utara terkait masalah pengumpulan data dan sensor.

Gugatan yang diajukan pada pengadilan California pekan lalu menyebut TikTok secara diam-diam mengambil dan mengirimkan data pribadi pengguna AS ke server di China. AS mengklaim data pribadi ini bisa digunakan untuk mengidentifikasi profil dan melacak pengguna di AS.

Penggugat bernama Misty Hong, seorang mahasiswa universitas di California. Hong mengaku telah mengunduh TikTok di tahun 2019 ini dengan tidak membuat akun.

Beberapa bulan kemudian, dia mengatakan, TikTok itu telah membuatkan akun untuknya. Bahkan, diam-diam mengambil draf video yang ia buat. Padahal video ini tidak pernah dimaksudkan untuk publikasi.

Menurutnya, data ini dikirim ke dua server di China yang didukung oleh Tencent dan Alibaba. Gugatan itu juga berargumentasi TikTok mengambil keuntungan dari pencurian data ini. Meskipun begitu, hingga saat ini TikTok tidak memberikan tanggapan apapun mengenai kasus ini.