Labuhanbatu, Gatra.com – Setelah sukses melaksanakan kampanye penyelamatan sisa hutan mangrove, kini Labuhanbatu Hammock Fastival (LHF) ke-2 akan digelar dua yakni, 14 -15 Desember 2019 mendatang.

“Lokasi kampanye penyelamatan sisa hutan direncanakan di Dusun III, Desa Sei Tawar, Kecamatan Panai Hilir, Labuhanbatu,” terang seorang penggagas kegiatan, MQ Rudy di Rantauprapat, Selasa (3/12).

Hingga saat ini, mereka telah melakukan registrasi komunitas, organisasi, lembaga maupun personal yang akan menjadi peserta dalam aksi penanaman hutan mangrove yang sebagiannya telah musnah diduga dirambah, tepatnya di pinggiran Pantai Alam Lestari.

Jika merujuk kegiatan sebelumnya, sambung Rudy, selain pembibitan mangrove dan aksi penanaman, juga akan dilakukan malam hiburan dan dongeng, pembagian perlengkapan sekolah terhadap anak sekitar hingga sosialisasi maupun penyadaran pentingnya menyelamatkan hutan.

“Hutan mangrove di sana sebagiannya diduga telah dirambah, ini penting untuk diselamatkan. Apalagi, hutan itu menjadi salahsatu penghalang air pasang menuju permukiman,” sebut MQ Rudy.

Hingga Selasa (3/12) sekitar pukul 15.20 WIB, tambah pengurus Perkumpulan Hijau tersebut, telah 73 komunitas, organisasi, lembaga serta puluhan individu selaju pegiat lingkungan yang terdaftar menjadi peserta LHF-2 Desember 2019 mendatang.

Dalam rencana ke depan itu, seluruh peserta akan menyepakati petisi terkait menolak adanya pekepasan sisa hutan di kawasan hutan lindung, meminta kepada pemerintah untuk mengembalikan fungsi kawasan hutan yang telah dialih fungsikan secara ilegal serta mengeluarkan peta terakhir sisa kawasan hutan lindung di Labuhanbatu.

“LHF pertama kita laksanakan pada tahun 2017 lalu dan pesertanya banyak dari luar Labuhanbatu. Karena kesibukan kawan-kawan, maka tahun ini kembali dilaksanakan. Harapannya, sisa hutan mangrove khususnya tidak lagi mengalami pengurangan,” papar MQ Rudy lagi.

Reporter: Joko Gunawan