Home Politik Bamsoet Mundur, Jalan Aklamasi Terbuka, Golkar Utuh

Bamsoet Mundur, Jalan Aklamasi Terbuka, Golkar Utuh

Pekanbaru, Gatra.com -- Pengunduran diri Bambang Soesatyo dalam perebutan kursi calon Ketua umum (caketum) Partai Golkar, meminimalkan potensi perpecahan Partai Golkar. Demikian diungkapkan Politisi Partai Golkar, Idris Laena.

Kepada Gatra.com, Idris Laena mengatakan narasi politik Partai Golkar jelang musyawarah Nasional (munas) mengerucut pada sosok Bambang Soesatyo dan Airlangga Hartato. Hal tersebut menyebabkan munculnya polarisasi di daerah jelang dimulainya munas.

Oleh sebab itu mundurnya Ketua MPR tersebut dari bursa caketum Golkar, sebut Laena, berdampak pada terbukanya peluang pemilihan dengan musyawarah dan mufakat.

"Yang mampu menyaingi Pak Airlangga kan Pak Bambang. Lantaran Pak Bambang mundur, arah ke musyawarah mufakat atau aklamasi menjadi mungkin. Dan itu meminimalkan potensi perpecahan," sebutnya kepada Gatra.com saat dihubungi Dari Pekanbaru, Rabu (4/2).

Lanjut Laena, jika opsi aklamasi tersebut dapat dipenuhi, maka Partai Golkar bisa mengarahkan pandangan pada hajatan politik terdekat,pemilukada serentak. Adapun dengan mundurnya Bambang Soesatyo dalam perebutan Golkar I, maka bursa caketum saat ini hanya menyisahkan satu pesaing Airlangga, Ridwan Hisyam.

Sebelumnya, Laena menuturkan, ajang perebutan kursi Ketum di Munas, sangat menguras konsentrasi kader dalam membangun partai. Pasalnya, perebutan kursi Golkar membutuhkan energi dan materi yang besar.

"Kondisi itu membuat Golkar capek bertanding di dalam, hanya untuk merebut ketua umum. Sebab ajang itu mengeluarkan energi yang luar biasa. Dampaknya kini tidak ada kader Golkar yang bisa diajukan di Pilpres kemarin," sebutnya pada Selasa (26/11).

Legislator asal Riau itu menambahkan,  saat ini ada tren yang menunjukan partai yang memilih Ketum dengan musyawarah, punya peluang membukukan torehan positif di ajang pemilu.

"Coba lihat parpol pecahan Golkar , Nasdem atau Gerindra. Itu kan partai nasionalis yang awalnya dari orang-orang Golkar, nah mereka bisa besar kan. Mereka begitu cepat naik,karena mereka tidak terlalu pusing bertanding di dalam," ungkapnya.

67