Home Politik Bantu Petani, Masyarakat Diimbau Konsumsi Bahan Pangan Lokal

Bantu Petani, Masyarakat Diimbau Konsumsi Bahan Pangan Lokal

Karanganyar, Gatra.com - Konsumsi harian berbahan dasar panenan lokal sangat disarankan. Kreasinya menjadi makanan bernilai ekonomis juga perlu ditingkatkan.

Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Karanganyar, Supramnaryo mengatakan, hal itu dalam rapat koordinasi dewan ketahanan pangan di rumah dinas bupati Karanganyar, Rabu (4/12).

"Ketahanan nasional erat kaitannya dengan ketahanan pangan. Ini perlunya pangan kita dibahas secara komprehensif oleh berbagai bidang kompeten hingga sampai ke penegak hukum," katanya kepada Gatra.com di sela rapat koordinasi.

Saat ini, 15 desa telah ditetapkan menjadi kawasan pertanian organik. Di sini, petani dapat menjual hasil buminya lebih leluasa ke siapapun dan dengan harga bagus. Kebijakan pemerintah terkait harga pasaran komoditas hasil bumi tak bisa mengintervensinya.

"Hasil bumi dari organik bukan menggunakan pupuk kimia bersubsidi. Jadi, petani organik lebih luwes. Pasarannya sekarang makin luas dengan segnemtasi tertentu. Mulai luar provinsi sampaiu skala nasional," katanya.

Terkait anjuran mengonsumsi pangan lokal, hal itu untuk menyemangati petani lebih kreatif memproduksi makanan olahan. Anjuran itu melalui surat resmi dari Bupati Karanganyar, bahwa BUMD, OPD dan instansi lainnya agar menggunakan beras maupun produk pertanian dari petani Karanganyar.

Ia tak memungkiri adanya kecenderungan petani menjual gabah ke tengkulak. Menurutnya perilaku itu kurang tepat. Apalagi, petani masih terjerat sistem ijon yakni menjualnya sebelum panen. Padahal, dinas terkait akan mendampingi mereka untuk perolehan modal melalui kredit usaha pertanian. Hasil panen tersebut juga dapat diolah menjadi makanan siap saji, sehingga harga jualnya meningkat.

Kepala Bidang Pangan Dinas Pertanian dan Pangan, Aris Martopo menambahkan industri 4.0 menuntut pengusaha dan produsen pangan mengikuti arus teknologi.

"Integrasi dunia online dengan produksi industri bertujuan meningkatkan efisiensi nilai proses industri. Jangan mau ketinggalan. Mau tidak mau, harus mengikuti arusnya," katanya.

Ia menyadari pola konvensional masih dibudayakan industri pangan lokal. Selain terhambat pendidikan dan keahlian pekerja yang rendah, juga faktor sosio-ekonomi masyarakat seperti sulitnya menerima pembaruan.
 
169