Masohi,Gatra.com-Pemerintah dan DPRD Kabupaten Maluku Tengah diharapkan mengatasi persoalan pelayanan listrik PLN Ranting Seram Utara yang belum mampu memenuhi kebutuhan masyarakat. Pasalnya, pelayanan listrik di wilayah itu hanya menyala di malam hari dan padam siang hari. Kondisi tersebut sudah berlangsung puluhan tahun sejak wilayah itu jadi kecamatan tahun 1957.
Kecamatan dengan pusat ibukota Wahai merupakan kecamatan tertua di Kabupaten Maluku Tengah, yang menaungi 20 negeri atau desa. Warga meminta pemerintah dan pihak PLN meningkatkan layanan listrik di wilayah itu setara dengan kecamatan dan desa lainnya. "Listrik nyala mulai pukul 18.00 sampai pagi pukul 06.00 WIT. Sedangkan siang hari padam. Ini sudah puluhan tahun," ungkap Hermansya Toyo saat mendatangi DPRD, Kamis (5/12/2019).
Tentu, kondisi itu berdampak bagi pelayanan administrasi kecamatan, pelayanan kesehatan di puskesmas, pariwisata, perekonomian, serta investasi. "Segala-sagalanya terhambat," katanya. Untuk menunjang kinerja, instansi pemerintah dan masyarakat menggunakan ginset. Namun demikian, tentu saja akan menghambat segala aktifitas masyarakat, pemerintah maupun investasi.
Anggota DPRD, Ahmad Ajlan Alwi mendukung warga sekaligus mendorong PLN meningkatkan pelayanan listrik 24 jam. "Karena listrik adalah salah satu kebutuhan primer rakyat, maka negara wajib menyediakan itu," aku Ajlan.
Paling tidak mengutamakan instansi-instansi vital seperti puskesmas, kantor kecamatan, serta instansi vital lain. Sehingga pelayanan dan kepentingan masyarakat tidak terganggu. "Sebagai wakil rakyat, kami kawal dan koordinasi dengan PLN mengutamakan kepentingan masyarakat yang urgen," ujarnya.
Sebelumnya, keluhan listrik mematik Polsek Wahai langsung bertatap muka dengan Kepala PLN Cabang Masohi, Adi Purwono. Purwono menjelaskan, persoalan itu sepenunhya kewenangan PLN Pusat. "Kami terus sampaikan masalah ini ke Pusat, muda-mudahan pelayanan ditingkatkan," jelasnya.
