Home Ekonomi Produksi Baterai Mobil Listrik Masih Terkendala

Produksi Baterai Mobil Listrik Masih Terkendala

Jakarta, Gatra.com - Direktur Jenderal Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi dan Elektronika (ILMATE), Kemenperin, Harjanto mengatakan, akan memperkuat suplai bahan baku terhadap industri baterai mobil listrik.

"Dalam Making Indonesia 4.0 sudah jelas lima sektor prioritas, itu salah satunya industri otomotif, di situ secara clear disebut BEV (Battery Electric Vehicle). Sehingga strategi kita ke depan, kita memang akan memperkuat sisi suplainya, jadi misalnya baja, ini kan sisi suplai," katanya di Jakarta, Jumat (6/12).

Menurutnya, industri baterai mobil listrik ini masih memiliki permasalahan assessment lingkungan.  Ini perlu dibenahi sebagai langkah awal proses produksi baterai mobil listrik.

"Ini kalau nanti sudah ada solusinya, artinya itu baru satu step. Berikutnya kita masuk ke step untuk membuat baterai cell," katanya.

Selain itu, permasalahan terkait investasi pada baterry cell juga menjadi satu hambatan. Pasalnya, diperlukan investasi mencapai US$2 miliar dalam produksi baterry cell ini.

"Sekarang ini kan kita lagi dorong-dorong perusahaan mana yang mau melakukan investasi di battery cell. Memang beberapa perusahaan sudah datang, tapi kan belum secara nyata menyatakan bahwa mau investasi di sektor ini," tambahnya.

Ia menyebut, hingga kini pemerintah terus berupaya mendorong investasi battery cell. Karena, tahap terakhir produksi baterai mobil listrik yang berupa battery pack ini baru bisa dilaksanakan setelah adanya investasi battery cell.

Sebelumnya, Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal, Bahlil Lahadalia mengatakan Indonesia bisa menjadi produsen mobil listrik terbesar di dunia. Hal ini diungkapkannya lantaran Hyundai Motor Company berjanji akan berinvestasi pada produksi mobil listrik di Indonesia.

"Karena dari total deposit cadangan ore nikel di dunia, di Indonesia itu cadangannya 25-26%, kita terbesar di dunia. Kalau kita dorong mobil listrik, maka dapat kita pastikan bahwa kita adalah pabrik pembuat baterai mobil terbesar di dunia," katanya di Jakarta, Senin (2/12).

113

KOMENTAR

TINGGALKAN KOMENTAR