Home Gaya Hidup Mendongeng, Cara Ampuh Rekatkan Orang Tua dengan Anak

Mendongeng, Cara Ampuh Rekatkan Orang Tua dengan Anak

Semarang, Gatra.com - Meksipun dianggap kuno dan ketinggalan jaman, nyatanya mendongeng bisa menjadi salah satu cara untuk mempererat hubungan antara orang tua dan anak. Hal tersebut kompak dikatakan penulis buku dongeng Widya Leksono dan anggota Komunitas Bacaan Anak KBA) Jakarta, Galuh Larasati dalam acara  Festival Kecil Literasi dan Pasar Buku Keliling Nusantara, di gedung Soesmans Kantoor Kota Semarang, Ahad (8/12). "Jaman sekarang, budaya mendongeng  sudah langka dan jarang sekali orang mempraktekannya. Sebab, dianggap kuno dan membosankan," ujar Galuh.

Padahal, kata Galuh, mendongeng memiliki banyak manfaat. Baik dari sisi pendongeng maupun sisi pendengar. "Dengan mendongeng maka orang tua akan dirangsang untuk menekuni sebuah bacaan, karena mau tidak mau orang tua harus menguasai bahan dongengnya, dan itu akan membuat wawasan.orang tua menjadi lebih luas," kata Galuh.

Tak hanya itu, mendongeng juga mampu mempererat hubungan orang tua dan anak. Sebab, ketika mendongeng akan timbul interaksi antar keduanya. "Sebagai contoh ketika sedang didongengi, anak akan tanya ini tanya ini ketika dia tidak paham, dan disitu timbul interaksi tanya jawab dari keduanya. Timbul sebuah komunikasi antara anak dan orang tua, antara yang muda dengan yang tua," papar Galuh.

Selain itu, dongeng juga dapat menjadi media pembelajaraan tentang nilai nilai yang ada di masyarakat. Baik itu nilai yang mengandung kebaikan ataupun sebaliknya. "Contohnya adalah anak saya, ketika masih kecil, apabila mau sesuatu harus dituruti dan dibelikan. Lalu, saya dongengkan kisah Gajah dan Anaknya. Setelah mendengar dongeng itu, anak saya menjadi gemar menabung tanpa saya suruh," cerita Galuh.

Namun, imbuh Widya, tak jarang orang tua yang menggunakan dongeng sebagai alat untuk membodohi, dan menakut-nakuti anak. Menurut pria yang akrab disapa Babahe ini, untuk menghindari dampak teromantik yang buruk terhadap anak akibat cerita dongeng yang salah, ia mencoba untuk tidak menggunakan metode menakut-nakuti dalam mendongeng. "Tidak perlu cerita untuk menakuti nakuti ana. Pilih cerita yang menambah ilmu pengetahuan dan budi pekerti tanpa menggurui," pungkasnya.

110