Home Hukum Novel Baswedan: Jika Dendam, Dampak Buruk Bagi Saya Sendiri

Novel Baswedan: Jika Dendam, Dampak Buruk Bagi Saya Sendiri

Padang, Gatra.com - Pada peringatan Hari Anti Korupsi, penyidik senior Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Novel Baswedan 'diskusi santuy' dan reflekasi Hari Anti -Korupsi dan HAM bersama mahasiswa Kota Padang, Sumatera Barat pada Senin malam (9/12).

Novel mengatakan, isu korupsi masih menjadi isu yang kurang strategis untuk dibahas bagi pemerintah dan parlemen, padahal begitu banyak dampak negatif yang dirasakan masyarakat dari tindakan korupsi. Tidak perlu muluk-muluk, contoh sederhananya saja penerbitan e-KTP atau KTP-elektronik, atau sulitnya mendapatkan pendidikan bagi anak-anak tidak mampu."Saya berharap mahasiswa ataupun aktivis disini bisa lebih kritis menyampaikan kepada pemerintah daerah agar isu korupsi menjadi isu yang penting untuk dibahas," ujar Novel Baswedan saat diskusi di salah satu kafe kota Padang.

Dia menyebutkan, dirinya dan rekan-rekan KPK yang lainnya masih berjuang melawan aparatur dan orang-orang yang ingin melemahkan KPK. Efek korupsi menurut Novel, akan semakin banyak dirasakan ketika usia sudah semakin menua. "Jika kita biarkan efek korupsi akan semakin banyak kita rasakan. Pada saat usia kawan-kawan semakin tua, efek korupsi yang dirasakan akan semakin berat," ungkapnya.

Dia mengajak mahasiswa Sumbar untuk tidak takut memperjuangkan kebenaran, serta melawan praktik-praktik korupsi yang merugikan masyarakat. Sebab, setiap kebaikan yang dilakukan dengan konsisten akan menjadi pendidikan terbaik untuk membentuk karakter yang tangguh.

Novel dengan tegas menyatakan tidak akan mundur dan gentar untuk mengungkap kasus-kasus korupsi meskipun dirinya sudah diserang menggunakan air keras pada 11 April 2017, hingga merusak penglihatannya. "Ketika kita berjuang melakukan sesuatu (kebenaran), pahamilah kita akan untung. Pertama kita akan konsisten melakukan kebaikan. Dan kebaikan adalah pendidikan terbaik untuk membentuk karakter kita," katanya.  

Mengenakan kemeja hitam Novel Baswedan juga bercerita bagaimana dirinya menjalani hari-hari usai penyerangan. Begitu banyak isu-isu miring tentang dirinya, mulai disebut sudah direncakan ataupun hanya sebuah rekayasa. Bahkan dirinya mengikhlaskan agar tidak menjadi duri dalam daging dan dendam ketika kasus hingga kini tidak jua kunjung terungkap. "Jika saya menaruh dendam dan marah, itu hanya akan membawa dampak buruk pada diri saya sendiri," sebutnya.

Novel Baswedan juga akan hadir di Universitas Andalas siang ini (12/10) untuk berdialog dengan Mahasiswa, masih dalam rangka memperingati Refleksi Hari Anti Korupsi dan HAM.

466