Home Ekonomi Digempur Impor, APINDO Optimis Omnibus Law Genjot Manufaktur

Digempur Impor, APINDO Optimis Omnibus Law Genjot Manufaktur

Jakarta, Gatra.com - Ketua Industri Manufaktur Asosiasi Pengusaha Indonesia (APINDO), Johnny Darmawan mengungkapkan banjirnya produk impor mengakibatkan terhambatnya pertumbuhan industri pengolahan (manufaktur). Ia menuding dibukanya pasar Indonesia terhadap produk impor menjadi biang keroknya.

"Dulu kan (pertumbuhan) industri pengolahan double digit dan sekarang mulai decline (menurun). Sebenarnya ini karena keterbukaan (barang impor). Industri dalam negeri berpikir kenapa olah lagi?" katanya dalam Outlook Perekonomian APINDO 2020 di Jakarta, Selasa (10/12).

Namun, Johnny optimis industri pengolahan akan tumbuh lebih baik pada tahun 2020 apabila Omnibus Law sudah berlaku. Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik, industri pengolahan hanya  tumbuh sebesar 4,15% (Year-on-Year) pada kuartal III 2019, turun dari 4,35% pada periode yang sama tahun lalu.

"Menurut saya meningkat karena adanya kebijakan omnibus law, dengan adanya omnibus law, dengan adanya proteksi," ujarnya.

Menurutnya, persoalan logistik yang selama ini jadi momok sudah mulai teratasi berkat gencarnya pembangunan infrastruktur. Namun, biaya energi dan buruh menjadi kontributor utama bagi ongkos industri, yang kalau ditotal bisa 40-50%.

"Gimana mau berdaya saing. Kita belum lagi material dari luar. Orang luar bisa bikin 100, kita jual 140-130. Kan up-up terus. Saya rada skeptis," ujarnya.

94

KOMENTAR

TINGGALKAN KOMENTAR