Home Ekonomi RE Provinsi Riau Sudah 90,75 Persen, DESDM Kejar Ini

RE Provinsi Riau Sudah 90,75 Persen, DESDM Kejar Ini

Pekanbaru, Gatra.com - Dinas Energi Sumber Daya Mineral (DESDM) Provinsi Riau mencatat kalau Rasio Elektrifikasi (RE) hingga bulan November 2019 sudah mencapai 90,75 persen.

Artinya, sudah 90,75 persen masyarakat Riau yang menikmati aliran listrik. "Tahun depan pemerintah sudah mengalokasi duit di APBD untuk memasukkan 6 ribu kepala keluarga dalam program RE," kata Kepala Dinas (Kadis) ESDM Riau, Indra Agus Lukman, Selasa (10/12).

Selain itu, pemerintah juga menggandeng sejumlah perusahaan yang bergerak di bidang ESDM untuk mengarahkan dana Corporate Social Reslonsibility (CSR) untuk program RE tadi supaya target segera terpenuhi.

"Tahun depan ada sekitar 3000 kepala keluarga yang dapat bantuan pemasangan jaringan. Ini berarti akan ada 9000 kepala keluarga yang mendapat bantuan untuk pemasangan jaringan PLN itu," terangnya.

Adapun lokasi distribusi bantuan pemasangan jaringan itu kata Indra akan menyebar di sejumlah kabupaten/kota di Riau.

"Ada yang 500 kepala keluarga per kabupaten. Tergantung tingkat kebutuhannya. Kalau untuk Kota Pekanbaru enggak ada, sebab Pekanbaru kita anggap RE-nya sudah tinggi," kata Indra.

Di luar Pekanbaru, pemenuhan RE dihadapkan pada beberapa pertimbangan. Pemasangan instalasi listrik ke rumah-rumah masyarakat baru bisa dilakukan kalau desanya sudah punya jaringan listrik.

"Desa-desa yang sudah berlistrik kita kejar RE-nya. Kalau data dari teman-teman PLN sih, sampai Desember, desa yang teraliri listrik sudah 100 persen," katanya.

Soal desa yang belum kata Indra, pihaknya dihadapkan pada kondisi geografis. Misalnya Indragiri Hilir yang berpulau-pulau, lalu Kampar dengan persoalan kawasan hutannya. "Di Kampar, baru keluar izin kehutanannya untuk wilayah yang akan dilewati jaringan ke arah Kampar Kiri Hulu," katanya.

Di Rokan Hulu (Rohul), ada satu desa lagi yang sedang dijajaki Kerja Sama Operasional (KSO) nya dengan PLN, "Kita sudah bangun di sana, tapi tidak lengkap. Ini berarti kita KSO-kan dengan PLN biar lengkap," kata Indra tanpa memberitahu apa yang tidak lengkap itu.

Meski dihadang oleh sederet kendala, Indra tetap optimis kalau tahun depan target RE di Provinsi Riau akan terealisasi. "Kendalanya kemarin, PLN mengejar perdesa dulu hingga ke pusat pemukiman. Biasanya dari situ ke pusat pemerintahan. Itulah makanya dusun-dusun belum menyeluruh," terangnya.

"Pada 2021 mendatang, kita dengan PLN tinggal fokus ke dusun-dusun. Ini berarti tinggal pemasangan instalasi ke rumah-rumah masyarakat yang belum teraliri listrik, mudah-mudahan bisa terealisasi sesuai harapan," Indra berharap.


Reporter: Virda Elisa

 

 

90