Vucjak, Gatra.com - Pemerintah Bosnia akhirnya memutuskan untuk merelokasi para migran yang mengungsi di hutan ke tempat pengungsian lebih layak di dekat Ibu Kota Sarajevo. Keputusan tersebut diambil setelah pejabat Hak Asasi Manusia (HAM) Eropa mendesak pemerintah setempat.

Sejumlah lembaga bantuan telah mendesak pihak berwenang untuk menutup kamp darurat di hutan Vucjak yang berjarak hanya 8 km dari perbatasan Kroasia. Adapun, migran yang mengungsi di kamp tersebut berjumlah sekitar 600 orang.

Kamp tersebut dinilai tidak layak karena ketersediaan air dan listrik yang minim. Selain itu, kawasan hutan juga dipenuhi dengan ranjau darat yang tersisa dari perang tahun 1990-an.

Menteri Kesehatan dan Tenaga Kerja di wilayah Bihac, Nermina Cemalovic mengatakan tidak ada insiden yang terjadi di hutan Vucjak. Kamp tersebut akan segera dibongkar sepenuhnya.

Dengan pengawasan polisi, para migran diangkut menggunakan 7 bus ke tempat pengungsian baru. Akses ke kamp dibatasi untuk media dan hanya diizinkan bagi pejabat Palang Merah.

"Kami berharap semua migran dari Vucjak akan dipindahkan hari ini dan kamp akhirnya ditutup, tetapi kegiatan masih berlangsung," kata juru bicara kepolisian Bihac, Ale Siljdedic, dikutip dari Reuters, Selasa (10/12).
Bosnia sedang berjuang dengan peningkatan jumlah migran sejak Kroasia, Hongaria dan Slovenia menutup perbatasan mereka terhadap imigrasi ilegal. Di sisi lain, para migran berharap mereka dapat mencapai Eropa Barat yang kaya dan mencari pekerjaan.

Lebih dari 50 ribu migran telah memasuki Bosnia sejak 2018 dan banyak yang berhasil mencapai Eropa Barat. Masih ada sekitar 8 ribu migran yang mengungsi di daerah Bihac, mereka berharap dapat masuk ke UE.

Banyak migran yang tidur di jalanan dan rumah-rumah terbengkalai di kota Sarajevo dan Tuzla karena kamp-kamp migran sementara Bosnia begitu sempit.