Jakarta, Gatra.com - Bank Dunia (World Bank) kembali menurunkan proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun 2019 ke angka 5%. Angka ini lebih rendah dibandingkan prediksi sebelumnya yang diperkirakan tumbuh sebesar 5,17%.

"Tahun ini perkiraan kami akan ada pertumbuhan ekonomi 5%. Sedikit melambat dari tahun sebelumnya 5,2%," kata Lead Economist World Bank Indonesia, Frederico Gil Sander di acara "Launching of The World Bank's Indonesia Economic Quarterly Report", di Jakarta, Rabu (11/12).

Frederico melanjutkan, penurunan proyeksi itu dilakukan Bank Dunia karena kondisi ekonomi global yang tidak kunjung membaik akibat perang dagang. Hal tersebut membuat perekonomian Indonesia kurang membaik. Tidak hanya itu, kondisi ekonomi global yang tidak pasti juga membuat pertumbuhan investasi dalam negeri semakin menyusut. Begitu pun dengan harga komoditas yang juga mengalami penurunan signifikan.

"Investasi yang menjadi motor ekonomi, tiga tahun terakhir berkurang. Kemudian, ada pengurangan demand dan pertumbuhan nett ekspor menurun serta permintaan domestik melemah," ucap Frederico.

Lebih lanjut, Frederico mengatakan, konsumsi domestik yang menjadi motor terbesar pertumbuhan ekonomi turut melambat. Kondisi itu menyebabkan impor mengalami penurunan dalam jumlah besar. 

"Adanya trade shock. Jadi harga barang yang diekspor Indonesia turun dibandingkan dengan barang yang diimpor Indonesia," imbuh dia.

Sementara itu, menurut Bank Dunia, pertumbuhan ekonomi Indonesia akan mulai membaik pada 2020. Sebab, di tahun depan kondisi perekonomian dunia akan mulai membaik seiring selesainya perang dagang. Begitu juga dengan kondisi politik Indonesia yang diperkirakan mulai stabil pada 2020.

"Untuk tahun depan, kami prediksikan, pertumbuhan ekonomi Indonesia akan tumbuh sebesar 5,1% dengan melihat [beberapa] kondisi tersebut," ujar Frederico.