Home Kesehatan Jateng Turunkan Kematian Ibu & Anak Melalui Gerakan 5 Ng

Jateng Turunkan Kematian Ibu & Anak Melalui Gerakan 5 Ng

Semarang, Gatra.com - Pemerintah Provinisi (Pemprov) Jawa Tengah, melalui Dinas Kesehatan terus berupaya menekan angka kematian ibu dan anak agar dapat mencetak genarasi hebat.

Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Jawa Tengah Yulianto Prabowo, menyata strategi yang dilakukan dengan memastikan kondisi ibu mulai awal mengandung hingga melahirkan, serta bayi yang dilahirkan hingga dewasa dalam keadaan sehat.

“Kami bahkan telah membangun sejak pra nikah calon ibu dalan kondisi sehat. Ibu hamil harus sehat tak boleh sekit seperti anemia, sehingga bayi dikandung ikut sehat,” katanya kepada Gatra.com di ruang kerjanya Dinkes Jawa Tengah (Jateng) di Semarang, Jumat (13/12).

Untuk memastikan kesehatan calon ibu dan bayi yang dilahirkan selamat, lanjut Yulianto, memiliki gerakan Jateng Gayeng Nginceng Wong Meteng (5 Ng).

Gerakan 5 Ng mengajak seluruh komponen masyarakat, baik masyarat umum, steakholder, mitra kesehatan, jajaran fasilitas pelayanan kesehatan, dan siapun yang mau terlibat.

“Gerakan 5 Ng ini lintas sektor, lintas program, lintas profesi. Dengan mengambil peran masing-masing secara sistemastis bersama-sama,” ujarnya.

Lebih lanjut, Yulianto, menyatakan seluruh ibu hamil yang ditemukan didata, dicatat identitasnya nama dan tempat tinggalnya dimasukan aplikasi 5 Ng beserta fariabel-fariabelnya.

Dengan fariabel ini bisa diketahui ibu hamil tersebut dalam kategori normal atau resiko tinggi, serta kapan perkiraan hari kelahiran bayi.

“Ada petugas puskesmas yang memantau, termasuk steakholder lainnya bisa mengawal bersama sampai ibu melahirkan bayinya dengan sehat,” ucapnya.

Hasil dari gerakan 5 Ng diluncurkaan Gubernur Jateng Ganjar Pranowo pada 2016, menurut Yulinto terjadi penurunan cukup signifikan terhadap angka kematian ibu dan anak yakni sebesar 15% per tahun.

“Penurunan kematian ibu dianggap berhasil bila minimal tiga persen per setahun,” katanya.

Berdasarkan data Dinkes Jateng pada tri wulan II 2019, angka kematian ibu tercatat 331 orang per 100.000 kehamilan. Angka ini menurun dibandingkan 2018 sebanyak 421 orang, 2017 sebanyak 476 orang, dan 2016 sebanyak 602 orang.

Sedangkan angka kematian anak balita pada tri wulan II 2019 tercatat 3.732 orang. Menurun dibandingkan 2018 sebanyak 5.078 orang, 2017 sebanyak 5.616 orang, dan 2016 sebanyak 6.478.

Kepala Seksi Kesehatan Masyarakat Dinkes Jateng, dr. Retno, menyatakan penyab kematian ibu antara lain karena pendarahan, infeksi, dan hamil muda.

408