Yogyakarta, Gatra.com - Grab Indonesia berencana meluncurkan mobil listrik tahun depan. Menanggapi hal ini, Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta Sri Sultan Hamengku Buwono X menyatakan fasilitas pendukungnya harus tersedia supaya mobil listrik tak mogok di jalan.

 

Sultan mengatakan mobil listrik bisa diterapkan di Yogyakarta khususnya untuk transportasi online. Untuk itu, diperlukan fasilitas penunjang seperti stasiun pengisian daya mobil listrik.

 

"Kalau mobil listrik itu masuk di Yogya (sebagai layanan transportasi online) harus tersedia fasilitas pengisian daya listrik untuk charge baterai. Ini bisa dilakukan dari PLN," kata Sultan di sela penandatanganan kerja sama program 'Co-creation for a Smarter Province' antara Pemda DIY dan Bank BPD DIY di Kantor Gubernur DIY, Jumat (13/12). 

 

Sultan mengatakan ketersediaan dan lokasi fasilitas pengisian daya mobil listrik perlu dipikirkan secara matang. Hal ini agar pengendara mudah mengaksesnya.

 

"Saya mau saja adanya mobil listrik itu karena tidak polutif. Tapi dari PLN bagaimana nanti untuk titik pengisian dayanya. Jangan sampai ada mobil listrik terus mogok di jalan karena tidak ada sarana pengisian dayanya," ucapnya.

 

Managing Director Grab Indonesia Neneng Goenadi mengatakan pengembangan dan operasional mobil listrik akan diutamakan di Jakarta. "Tapi pasti juga akan ke seluruh Indonesia, termasuk Yogya," katanya.

 

Menurut dia,  program mobil listrik Grab akan bersifat rintisan untuk melihat respons masyarakat. "Saat ini sifatnya masih piloting. Nanti dilihat perkembangannya seperti apa," ucapnya.

 

Grab, Pemda DIY, dan Bank BPD DIY bekerjasama untuk mengembangkan provinsi cerdas berbasis teknologi informasi dan komunikasi. Langkah ini demi meningkatkan pelayanan publik dan mendukung pembangunan berkelanjutan. 

 

Selain itu, Grab juga bekerjasama dengan Bank BPD DIY guna memberikan layanan dan kemudahan akses perbankan ke mitra pengemudi Grab di DIY.