Merangin, Gatra.com – Usai pengobatan medis oleh tim dokter dari Korea Selatan di Kebun Duren beberapa waktu lalu menuai polemik akhirnya membuat dua staf Kemenkes dan BAIS didampingi Camat Renah Pamenang, Kapolsek Pamenang dan Kades Lantak Seribu langsung mendatangi pemukiman Kebun Duren.
"Kita ingin melihat dampak pengobatan yang dilakukan tenaga kerja asing. Kami juga memastikan apakah yang diobati ada korban atau tidak,” kata Staf Kemenkes bernama Neka, Jumat (13/12).
Baca Juga: Disuntik Dokter Korsel 14 Kali, Satu Suku Anak Dalam Tepar
Upaya yang dilakukan terhadap warga SAD yang diobati Kemenkes akan melakukan pelayanan kesehatan melalui dinas kesehatan.
Pihak Kemenkes akan berupaya memberi pelayanan kesehatan terhadap warga SAD melalui dinas kesehatan setempat. “Sementara itu hasil uji obat-obatan yang disita silakan dikonfirmasi ke dinas kesehatan terkait,” ujarnya.
Baca Juga: Dokter Merangin Vonis Warga SAD Keracunan Obat
Selain itu, Kemenkes akan memberikan rekomendasi untuk mencekal 30 orang warga Korea Selatan. Mereka juga akan menyurati BPPOM pusat untuk menindaklanjuti hasil laboratorium obat yang berasal dari Korea Selatan.
"Nantinya kita akan menyurati Dirjen Imigrasi untuk mencekal 30 orang Korsel yang melakukan pengobatan warga SAD. Selain itu kita juga akan menyurati BPPOM agar memeriksa alat kesehatan dan obat-obatan mereka,” ucapnya.
Baca Juga: Puluhan WNA Korsel Masuk Sarolangun Tanpa Permisi
